Hati-Hati, Kamera di Smart TV Bisa Jadi “Mata” Hacker

Televisi high-end saat ini hampir semuanya dilengkapi berbagai fitur “smart”, termasuk aplikasi TV, mikropon, web browser, dan kamera. Namun siapa sangka, fitur terakhir yang disebutkan memiliki celah keamanan untuk diretas. Hacker mampu mengawasi gerak-gerik pengguna melalui kamera yang terintergrasi di smart TV.
Sekolompok peneliti ISEC Partners berhasil menemukan celah keamanan pada kamera di beberapa perangkat Samsung Smart TV keluaran 2012. Temuan ini, mereka publikasikan dalam konferensi Black Hat di Las Vegas pekan ini.
Bug tersebut memungkinkan peretas dapat menggunakan fitur kamera di smartTV dari jarak jauh, tanpa sepengetahuan pemiliknya. “(Kamera) TV ini dengan mudah dapat diserang melalui fungsi web browser,” tutur Josh Yavor, peneliti di ISEC, dilansir CNN.
Secara sederhana pihaknya menjelaskan, melalui web browser yang terpasang di smart TV, memungkinkan Ia dapat mengakses hampir semua fitur TV, termasuk kamera. Fitur ini yang dianggap cukup berbahaya bagi pemilik smart TV. Bahkan saat TV dalam keadaan sedang tidak dihidupkan, tapi terhubungan jaringan internet, Hacker bisa mengawasi melalui kamera tersebut. Hal itu bak kamera pengintai.
“Jika ada kerentanan dalam aplikasi apapun, maka kerentanan ini juga terjadi pada seluruh TV,” kata Aaron Grafttafiori yang juga peneiliti ISEC.

Bukan hanya fitur kamera, peneliti pun mengklaim, mampu meretas pengguna saat browsing di smart TV Samsung. Hal ini membuat pengguna tanpa sadar sedang dialihkan ke situs berbahaya, misalnya ke website perbankan “palsu”. Tentu ini bisa menjadi kerugian besar bagi pengguna, bila akun untuk mengakses layanan online perbankan, dicuri hacker.
Atas temuan tersebut, pihak Samsung langsung mengeluarkan update software smart TV yang rentan peretasan. Pihaknya juga menyarankan pengguna agar mengakses internet yang telah terenkripsi dengan aman. “Lensa kamera bisa ditutup atau dinonaktifkan dengan mendorong kamera di dalam bezel. Pemilik juga dapat mencabut televisinya dari jaringan internet rumah, bila fitur smart TV sedang tidak digunakan,” saran Samsung.
Kendati demikian, pihak ISEC merasa skeptis akan perbaikan bug yang dilakukan Samsung. “Kita tahu bahwa cara ini mampu melakukan berbagai hal sekalipun telah diperbaiki. Itu bukan berarti bahwa tidak ada cara (peretasan) lain yang bisa ditemukan di masa mendatang,” ungkap Yavor.
















