Symbian dan Nokia Masih Dominan di UAE

Nokia mungkin terus berjuang di banyak negara guna meraih pangsa pasar yang lebih baik. Namun, tidak untuk di Uni Emirat Arab (UEA). Mereka berhasil menikmati pangsa pasar terbesarnya di negara maju tersebut dengan perolehan 56,4 persen atau meningkat 6 persen dari kuartal sebelumnya. Bahkan, sistem operasi lawas Nokia, Symbian masih mendominasi dibanding adiknya, Windows Phone dan rival lainnya.
Menurut data yang dirilis regulator telekomunikasi, Telecoms Regulatory Authority (TRA), pangsa pasar Nokia jauh mengungguli para pesaingnya. Samsung sendiri hanya meemiliki pangsa sebesar 13,8 persen, lalu di posisi ketiga diikuti BlackBerry dengan 10,7 persen, dan Apple sebesar 7,4 persen.
Uniknya lagi, sistem operasi mobile Symbian yang dianggap banyak kalangan telah punah di pasar smartphone global saat ini, malah memimpin 38 persen pangsa di UAE pada Juni tahun ini. Lalu OS kedua ditempati BlackBerry sebesar 23 persen, serta Android 21 persen dan Apple iOS 16 persen.

Menurut TRA, kendati Symbian masih memimpin, angka itu telah menurun tajam dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 50 persen. Penurunan ini juga didera iOS, yakni sebesar tiga persen. Sementara Android dan Blackberry OS terus melesat hingga dua kali lipat dari kuartal sebelumnya.
Dari total handset yang terdapat dalam jaringan di UAE pada Juni lalu, empat handset murah Nokia merupakan perangkat paling populer di sana. Keempatnya itu, yakni Nokia 1280/1282 (3,9 persen), Nokia 101/1010 (3,6 persen), Nokia X1 (3,3 persen), dan Nokia E5 (3,0 persen). Sementara pabrikan lain diikuti Samsung Galaxy S3 (2,6 persen), iPhone 4S 2,5 persen , iPhone (2 persen), serta iPhone 5 dan BlackBerry Bold 9900 masing-masing 1,9 persen.
“Dengan 73 persen penetrasi, penggunaan internet di UEA saat ini melebihi rata-rata di MENA (Timur Tengah dan Afrika Utra) dan seluruh dunia yang masing-masing berada di angka 41 persen dan 51 persen. Temuan ini berasal dari penelitian TRA terbaru yang menunjukan seberapa sehat sektor mobile di UEA dibandingkan dengan rekan-rekan Kami di seluruh dunia,” kata HE Mohamed Nasser Al Ghanim, Direktur Jenderal TRA menambahkan, seperti dilansir Cellular News.












