Huawei Berharap Harga Smartphone 4G Bisa Lebih Murah
Meskipun jaringan 4G LTE (long-term evolution) menjanjikan kecepatan download internet tinggi dan streaming video berkualitas, Huawei berharap agar harga smartphone yang mendukung jaringan itu dapat lebih murah lagi.

Harga smartphone 4G umumnya masih berada di atas US$ 700. Hal ini bisa menjadi salah satu penghambat dalam suksesi penyebaran 4G di semua wilayah. “Harga smartphone LTE masih tinggi dari yang tanpa teknologi LTE,” kata Peter Zhou, wakil presiden eksekutif di unit bisnis LTE Huawei, dilansir Reuters.
Zhou mengatakan, saat ini ada sekitar 100 juta pengguna LTE 4G di seluruh dunia. Angka itu masih kecil dibanding total keseluruhan pengguna internet mobile yang melebih angka dua miliar orang. Ia berprediksi, jumlah pengguna 4G mungkin akan mencapai satu miliar pada 2016 mendatang.
Kendati demikian menurutnya, ada suatu masa ketika smartphone 4G tidak lagi semahal sekarang. “Kami memperkirakan bahwa sekitar tahun 2015 nanti, smartphone multi-mode yang mendukung jaringan LTE, harganya akan menyamai sebuah smartphone biasa,” kata eksekutif itu, di mana perusahaannya itu menempati posisi kedua setelah Ericsson sebagai penyedia peralatan telekomunikasi global.
Zhou menargetkan, Huawei akan memperoleh US$ 2 miliar lebih dari pendapatannya yang berasal dari menjual peralatan 4G pada tahun ini. Angka itu tumbuh dua kali lipat dibanding pendapatan mereka pada tahun lalu. Keberhasilannya tak lepas dari ekspansi Huawei dari yang awalnya hanya di Cina, kini mulai merambah ke daratan Eropa.
Sementara menurut hasil penelitian yang dilakukan periset IHS iSuppli, belanja infrastruktur 4G LTE secara global bakal tumbuh hampir tiga kali lipat dibanding tahun lalu. Dari yang awalnya hanya US$ 8,7 miliar, diharapkan mampu menyentuh US$ 24,3 miliar. Sampai sejauh ini, Huawei dan Ericsson bersaing ketat di pasar 4G dengan pangsa pasar gabungan mencapai 74 persen. Penetrasi 4G paling banyak terjadi di pasar utama, seperti Cina, jepang, dan Jerman.















