Huawei Tak Tertarik Beli BlackBerry

Beberapa waktu lalu seperti diberitakan sebelumnya, Huawei dan perusahaan Cina lainnya dirumorkan akan membeli BlackBerry guna merambah bisnis smartphone secara global. Namun rumor itu ditepis langsung oleh pihak Huawei.
Wakil presiden senior sekaligus anggota dewan Huawei Chen Lifang mengatakan, perusahaan tidak akan membeli lagi produsen ponsel lain, seperti Blackberry guna meningkatkan pangsa pasarnya di smartphone. Juni lalu, sebelum Microsoft mengumumkan akuisisi bisnis ponsel Nokia, Huawei juga dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membeli perusahaan asal Finlandia tersebut. Namun, pihaknya mengatakan tidak mempunyai rencana untuk membeli Nokia.
“Kami tidak mempertimbangkan (akuisisi). Kami yakin akan sukses dengan tangan kami sendiri tanpa mesti bergantung dengan perusahaan asing,” ungkap Lifang, dilansir Reuters.
Daripada mesti membeli penuh perusahaan, Huawei lebih memilih menjalin kemitraan dalam mengembangkan teknologi baru. Belum lama ini, pihaknya telah bermitra dengan ARM sembilan tahun kedepan guna merancang microprosesor sendiri. Itu memungkinkan Huawei untuk menggabungkan teknologi chip ARM yang berdaya rendah ke dalam produk yang fokus ke jaringan dan cloud computing.
Huawei sendiri memang belum pernah melakukan akuisisi besar selama 25 tahun berdiri. Akan ada resiko bila semua teknologi BlackBerry dan para teknisinya di Kanada terintegrasi dengan Huawei. Terlebih, beberapa waktu lalu parlemen Amerika Serikat menuduh Huawei sebagai ancaman keamanan nasional karena memiliki kedekatan dengan pemerintah Cina. Hal ini semakin tidak mungkin, akusisi BlackBerry bakal terjadi.
Selama ini, perusahaan asal Cina itu dikenal kalangan industri sebagai salah satu produsen terbesar di dunia penyedia peralatan jaringan telekomunikasi. Selain itu, mereka juga memiliki divisi perangkat yang fokus menciptakan smartphone, tablet PC, USB modem, wireless modem hingga perangkat TV set-top-box.
Di lain pihak, produsen PC yang juga mulai fokus ke bisnis smartphone dan senegara dengan Huawei, yakni Lenovo dikabarkan tertarik untuk mengambil alih bisnis smartphone BlackBerry. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, CEO Lenovo Yang Yuanqin sempat mengisyratkan, “Kami yakin industri PC dan ponsel akan terus berkonsolidasi,. Jika sebuah target atau transaksi konsisten dengan strategi Lenovo, kami akan mengambil kesempatan tersebut,”
Sumber: Reuters














