Pemerintah Peringatkan BlackBerry Jelang KTT APEC

Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pasifik Economic Cooperation (KTT APEC) kembali digelar di Indonesia semenjak terakhir kalinya didakan di Bogor pada 1994 silam. Sebagai momen langka dan bersejarah ini, pemerintah tak ingin hal sepele yang terjadi di Tanah Air malah mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia, termasuk urusan telekomunikasi mobile.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI bahkan memperingatkan BlackBerry untuk menjaga kualitasnya layanan mereka sepanjang penyelenggaraan KTT APEC yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 6 – 9 Oktober mendatang. Ini mengingat jaringan BlackBerry sering bermasalah di Indonesia.
“Kami meminta BlackBerry untuk tidak melakukan upgrade jaringan selama periode tersebut karena itu masa yang kritis,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Gatot S Dewa Broto dalam sebuah pernyataan di siaran persnya.
Pekan lalu, pihaknya juga sudah bertemu dengan perwakilan BlackBerry di kantor Kominfo guna mengurusi masalah ini. Bahkan Kominfo memberi batas waktu kepada BlackBerry agar segala sesuatu yang berkaitan dengan dengan kesiapan jaringan mesti sudah selesai sebelum 30 September nanti. “BlackBerry diharuskan menjaga kualitas layanannya mulai 30 September hingga 11 Oktober mendatang,”

Selain itu, Gatot juga mengatakan, peluncuran layanan BlackBerry Messenger (BBM) untuk perangkat iOS dan Android diharapakan tidak menggangu kualitas jaringan perusahaan asal Kanada itu. Menurutnya, BlackBerry pun sudah menjamin, peluncuran BBM multiplatform itu tidak akan mengganggu layanan mereka. Pasalnya, beberapa waktu lalu BlackBerry menunda peluncuran BBM multiplatform karena server mereka tak mampu menampung banyaknya pengguna yang menggunakan aplikasi yang sempat bocor itu di Android.
“Yang jelas jangan main-main dengan APEC. Ini siaga satu. Tidak ada cerita di APEC nanti down. Semestinya operator juga sudah melakukan pembicaraan dengan BlackBerry,” ungkap Gatot.
Gatot menambahkan, imbauan ini juga berlaku bukan hanya untuk BlackBerry saja, melainkan seluruh perusahaan bergerak di bidang telekomunikasi, termasuk operator seluler. Pasalnya, acara tersebut juga dihadiri oleh 2.765 jurnaslis yang 60 persennya merupakan jurnalis asing. Tentunya, pelayanan telekomunikasi yang baik dibutuhkan mereka sewaktu meliput acara tersebut.
Apakah hanya selama KTT APEC saja pemerintah maupun BlackBerry menjamin kualitas jaringannya?
















