Samsung Berharap Bisnis TV Cepat Pulih

Raksasa produsen TV asal Korea Selatan Samsung mengharapkan adanya pemulihan bisnis di pasar TV pada semester kedua tahun ini. Mereka melihat, ekonomi Amerika Serikat sebagai salah satu pangsa pasar terbesar TV Samsung sudah mulai membaik. Pihaknya semakin optimis setelah meluncurkan beberapa produk TV terbaru.
“Semester pertama tahun ini cukup berat untuk pasar televisi. Sekarang, ekonomi AS telah pulih. Kami melihat bahwa semester kedua cukup positif atau akan sembuh,. Kami akan memiliki teknologi baru yang masuk ke pasar, seperti TV UHD (Ultra High Definition)” ungkap Kim Hyun-suk. kepala bisnis TV Samsung, dilansir Reuters.
Saat ini, pihaknya juga telah menurunkan harga TV LCD hingga 15 persen tiap tahunnya. Kim mengatakan, kini fokus Samsung ada di segmen premium dengan menawarkan model TV dan harga yang lebih kompetitif. Ada dua pemain Asia yang menjadi lawan terberat Samsung dalam bisnis TV premium, yakni LG dan Sony.

Samsung sendiri merasakan betul tekanan dari produsen TV LCD terbear kelima di dunia asal Cina, TCL Corp. Permintaan global akan TV LCD tumbuh hingga 3,7 persen pada kuartal kedua ini. Pertumbuhan disokong pasar Cina dengan kenaikan sebesar 29 persen. Dalam hal ini, TCL bisa dikatakan menjadi pemain terbesar di negara berpenduduk terpadat di dunia itu.
Periset pasar teknologi, Daiwa Capital Market memperkirakan, penjualan TV UHD akan mencapai satu juta unit pada akhir tahun nanti atau hanya 0,5 persen dari permintaan keseluruhan TV LCD. Pihaknya berharap, TV UHD mampu meningkatkan penjualan hingga lima persen dari permintaan TV LCD selama tiga hingga empat tahun mendatang.
Samsung juga sudah mempertaruhkan masa depan perusahaan di unit layar OLED (organic light emitting diode). Pasalnya mereka melihat, teknologi layar itu telah meningkatkan pangsa pasar smartphone-nya sekaligus pendapatan Samsung. Kendati demikian, layar OLED yang ditanamkan ke televisi belum menunjukkan penjualan yang baik. Bahkan Juni lalu, mereka telah memangkas harga TV OLED layar lengkung hingga US$ 4.000 menjadi sekitar US$ 9.000. Pemotonngan harga juga terjadi berkisar US$ 1.500 hingga US$ 4.000 untuk TV UHD. Ini semua dilakukan Samsung guna memenuhi harapannya tersebut di dalam bisnis TV, khususnya di segmen premium.















