PBB: Selisih Pengguna Internet Pria dan Wanita Timpang

Internet dan perangkat pendukungnya, seperti PC dan smartphone maupun tablet semakin merajarela pertumbuhan penggunanya. Namun bila merujuk persebaran menurut gender penggunanya, ternyata kaum pria masih mendominasi dibanding wanita. Bahkan ada jarak yang cukup jauh di antara keduanya. Hal ini turut memicu kekhawatiran lembaga internasional sekelas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Demikian menurut hasil temuan yang dilakukan oleh Komisi Broadband yang menjadi bagian dari salah satu unit lembaga di PBB. “Ini laporan terbaru penting untuk mengungkapkan kekhawatiran tentang kesenjangan gender dalam mengakses internet. Kita perlu memastikan bahwa semua orang dan yang paling krusial saat ini yakni generasi muda memiliki akses yang sama untuk teknologi informasi dan komunikasi,” kata Hamadoun Touré I, sekretaris jenderal dari kelompok komunikasi PBB yang juga menjabat wakil ketua Komisi Broadband.
Menurut laporan yang berjudul “Menggandakan Peluang Digital: Meningkatkan Cakupan Wanita dan Gadis (remaja) di Masyarakat Informasi” itu, terdapat selisih sebanyak 200 juta di antara keduanya dalam mengakses internet. Dengan kata lain, kebanyakan pengguna internet masih didominasi kaum pria.
Pihaknya mengatakan, secara keseluruhan gender, hingga saat ini ada sekitar 2,8 miliar pengguna internet yang tersebar di seluruh belahan dunia. Dari angka tersebut, pria punya porsi lebih besar sebanyak 1,5 miliar pengguna, sementara sisanya dimiliki wanita.

Ada kekhawatiran PPB, kesenjangan 200 juta pengguna ini bisa tumbuh lagi menjadi 350 juta di kemudian hari. Itu terjadi bila pemerintah di tiap negara tidak segera mengambil tindakan. Bahkan pihaknya mencontohkan, di kawasan Afrika saja, pengguna internet kaum wanita hanya setengah dari yang dimiliki pria.
Salah satu penyebab utama fenomena ini ialah barang-barang seperti PC dan perangkat mobile kebanyakan memang diperuntukan bagi pria. Terlebih dari jumlah wanita yang ada di seluruh dunia, hanya 21 persen kemungkinan yang memang benar-benar berniat memiliki ponsel berinternet. Padahal bila pemerintah mau memperhatikan internet bagi kaum wanita, menurut PBB, maka perekonomian di seluruh dunia akan meningkat sebanyak US$ 18 miliar dalam setahun.
“Laporan ini juga memberikan gambaran peluang untuk memajukan pemberdayaan, kesetaraan gender perempuan, dan kecakupan di dalam era perubahan teknologi yang begitu cepat,” ujar Helen Clark, direktur program pengembangan di PBB.
Bila ingin mempelajari lebih lanjut mengenai penelitian tersebut, dokumen digitalnya bisa diunduh di tautan berikut ini.
(sumber: Fox News)

















