Musuh Apple dan Samsung Bukan Smartphone Bermerk

Baik Samsung dan Apple, kedua perusahaan besar itu saat ini masih berada di tempat teratas di Amerika Serikat yang merupakan pasar smartphone terbesar kedua di dunia. Namun analis memperingatkan, lawan Apple dan Samsung bukan berasal dari vendor ternama lainnya, melainkan berbagai vendor samrtphone asal Cina. Pangsa pasar keduanya, lambat laun diprediksi bakal semakin diambil oleh vendor Cina.
Smartphone Android keluaran vendor Cina mampu menawarkan harga jauh lebih murah namun dengan spesifikasi premium. Hal ini yang masih sulit digapai oleh Apple maupun Samsung. Salah satu pembuktiannya ialah persaingan smartphone yang ada di Cina. Untuk pertama kalinya, smartphone Xiaomi berhasil menyingkirkan Apple di pasar smartphone terbesar di dunia itu.
“Apple dan Samsung mungkin memiliki alasan kekhawatiran terhadap vendor Cina. Intinya, mereka bisa menggunakan strategi yang sangat baik seperti halnya pasar mobil, yakni memperkenalkan produk berkualitas tinggi dengan harga rendah. Tak ada seorang pun yang mampu mengalahkan itu,” ujar Profesor John Zhang, ahli marketing di Wharton, dilansir dari CNBC.
Hanya saja, Xiaomi maupun vendor lainnnya seperti Lenovo, ZTE, Huawei masih ingin fokus terhadap pasar dalam negerinya. Maka tak heran, pertumbuhan smartphone mereka di luar Cina, khususnya di AS tak begitu tampak. Alternatifnya adalah, melirik pasar smartphone yang masuk dalam kawasan negara berkembang, seperti India, Indonesia, dan sebagainya.
Sejauh ini, memang perangkat smartphone Android murah asal Cina masih sulit menembus pasar AS. Pasalnya, kebanyakan dari mereka tidak terikat sistem kontrak dengan berbagai operator seluler ternama di negeri Paman Sam tersebut. Padahal, sistem kontrak operator itu menjadi penghubung utama antara vendor smartphone dengan konsumen AS.
Menurut data yang dikeluarkan Strategy Analytics, iPhone masih memimpin pasar AS dengan pangsa pasar 32,9 persen, lalu diikuti dengan jarak tak begitu jauh oleh Samsung sebesar 32,6 persen. Sementara vendor Cina yang masuk ke dalam lima besar teratas, baru ZTE saja dengan pangsa pasar 5,8 persen.
“Tantangan dan kesempatan terbesar kami ialah membangun visibilitas brand kami di natara konsumen yang berbasis di AS,” ujar Lixin Cheng, kepala eksekutif ZTE untuk wilayah AS. Ia berharap, ZTE dapat menyalip LG di tempat ketiga pasar AS dalam waktu tiga tahun ke depan.














