Razia Cyber Crime, Polisi Malaysia Amankan 47 Orang
Pihak kepolisian Malaysia dilaporkan telah mengamankan puluhan warga asing yang diduga telah melakukan kejahatan cyber (cyber crime). Penanggkapan yang ketiga ini merupakan bagian dari operasi bernama “Tiong”, operasi khusus pemerintah Malaysia memerangi kejahatan dunia maya.

Dalam razia yang digelar pada Jumat pekan lalu, polisi dan pejabat imigrasi berhasil menangkap 36 pria dan 11 orang perempuan dalam serangkaian razia yang dilakukan di daerah sekitar Kuala Lumpur. Sebagian besar dari mereka, menurut keterangan polisi berasal dari Nigeria. Dari hasil razia tersebut, polisi juga menyita belasan laptop dan 10 ponsel untuk dijadikan sebagai barang bukti.
Seperti dikutip dari Walll Street Journal, razia ini kian digencarkan setelah Malaysia mengalami kerugian lebih dari 1 miliar ringgit atau setara dengan Rp 3,2 triliun selama semester pertama tahun ini. Bahkan menurut sebuah laporan terbaru yang dikeluarkan Sophone, perusahaan keamanan digital, Malaysia merupakan negara terbesar kelima di dunia yang rentan terhadap serangan cyber. Sementara empat negara lainnya yang berada di atas Malaysia, yakni Indonesia, Cina, Thailand, dan Filipina.
Kebanyakan jenis kejahatan cyber yang terjadi di negeri jiran tersebut, meliputi penipuan, pelanggaran keamanan, spam, hingga mengirim kode berbahaya yang mengandung virus. Menurut data kepolisian, sudah terjadi 11.543 kasus cybercrime pada tahun lalu, meski angkanya turun pada tahun sebelumnya yang mencapai 15.218 kasus.
Tidak sedikit juga dari mereka yang tertipu dengan adanya email yang mengaku sebagai anggota keluarga kesultanan Malaysia. Oknum tersebut meminta bantuan uang dalam jumlah besar kepada para korbannya dengan iming-iming akan dilipatgandakan uang pengembaliannya.
Kejahatan cyber di Malaysia sendiri kian masif karena pengguna internet di Malaysia hampir mendekati dua pertiga dari populasi penduduk negara tersebut atau mencapai 28 juta orang. Puluhan ribu orang pun mengakses innernet untuk membeli kebutuhan mereka sehari-sehari dengan menggunakan sistem pembayaran online.















