Samsung: Sengketa Paten Adalah Inovasi Paling Tidak Produktif

Seorang petinggi Samsung Electronics mengkritik keras langkah pengajuan sengketa paten melalui pengadilan yang dilakukan oleh berbagai perusahaan global saat ini terhadap dirinya. Ini semua terjadi pasca-sengketa paten antara Samsung dengan Dyson dan Apple yang telah memakan waktu berlarut-larut.
Yoon Boo – keun, co-CEO Samsung Electronics, bahkan sampai mengatakan, “Inovasi yang paling tidak produktif ialah sengketa paten,” ujarnya setelah menghadiri pertemuan mingguan dengan para petinggi anak usaha yang tergabung di dalam Samsung Group di kantor pusatnya, daerah Seocho, Korea Selatan, dilansir dari Korea Selatan.
Pernyataan kritis Yoon ini muncul setelah Dyson, perusahaan elektronik rumah tangga berbasis di Inggris menggugat Samsung Electronics. Dyson menggugat Samsung atas pelanggaran paten desain vacuum cleaner Samsung bernama Motion Sync. Mekanisme tersebut sudah lama dipatenkan Dyson sejak 2009 silam.
Keduanya pun memiliki sejarah perperangan paten sejak 2009. Pada masa itu, Samsung dinyatakan bersalah oleh pengadilan setelah menyalin mekanisme penyedotan super-powerfull di alat vacuum cleaner milik Dyson. Samsung pun diperintahkan mesti membayar denda sebesar 600 ribu pounsterling.
Samsung sendiri sudah terlibat banyak perselisihan paten dari berbagai perusahaan teknologi. Pekan lalu saja, Samsung dijatuhi denda sebesar US$ 290 juta terkait penyalinan beberapa fitur iPhone di berbagai smartphone seri Galaxy oleh pengadilan distrik Amerika Serikat. Saat ini, Samsung tengah menyiapkan dokumen penting untuk melakukan banding terhadap putusan tersebut.
Guna menutupi perselisihan silang tersebut, Samsung sampai menawarkan perjanjian lisensi paten silang. Salah satunya ialah kesepakatan lisensi silang dengan SK hynix dalam hal paten chip memory. Perjanjian ini mengakhiri sengketa paten antara Samsung dan hynix selama satu dekade.














