Tumpukan Sampah Elektronik akan Setara 11 Piramida Giza
Kecenderungan konsumen membeli barang elektronik baru, seperti ponsel, TV, dan kulkas, membuat barang lama sejenisnya akan dijual kembali ataupun dibuang begitu saja ke tempat pembuangan sampah. Sampah elektronik yang sudah tak terpakai akan menjadi masalah besar dan terus berkembang, tanpa adanya solusi yang realistis. Di Amerika Serikat saja pada 2007 silam, dari 3 juta ton sampah elektronik yang ada, hanya 13,6 persen saja yang didaur ulang.

Berdasarkan data yang dikumpulkan kemitraan PBB dalam sebuah laporan berjudul “Solving the E-Waste Problem” (StEP), pihaknya meramalkan, sampah elektronik dunia akan meningkat sebesar 33 persen menjadi 72 juta ton pada 2017 nanti. Tahun lalu saja, jumlah sampah tersebut telah mencapai 54 juta ton.

Bila sampah elektronik ditumpukan menjadi satu pada 2017 mendatang, jumlah tersebut setara dengan 11 Piramida Giza di Mesir yang merupakan piramida terbesar di dunia. Atau empat tahun ke depan juga, tumpukan sampah elektronik tersebut akan setara dengan 200 gedung pencakar langit Empire State di New York, Amerika Serikat.
Organisasi StEP Initiative membuat semacam peta digital tentang persebaran sampah elektronik dari 184 negara yang terjadi pada tahun lalu. Hasilnya, Cina dan Amerika Serikat menjadi penyumbang terbesar sampah elektronik dunia. Cina menyumbang 7,3 juta juta ton, sementara AS sebesar 9,4 juta ton sampah elektronik.
Sebenarnya, Cina merupakan negara penghasil sampah barang elektronik terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai 12,2 juta ton pada tahun lalu, diikuti AS sebanyak 11 juta ton. Namun pada kenyataannya, perilaku konsumtif AS terhadap barang elektronik lebih tinggi ketimbang masyarakat Cina dengan perbandingan 6:1.
“Kami percaya bahwa data tersebut akan terus diperbarui, peta digital yang menunjukan volume sampah elektronik ini akan membantu dalah mengarahkan kesadaran yang lebih baik dan membuat kebijakan di tingkat publik dan swasta,” StEP initiative executive secretary, Ruediger Kuehr, seperti dilansir dari PC World.













