Hiu Australia Gunakan Tweet untuk Peringatkan Para Perenang
Australia Barat selama ini dikenal sebagai tempat paling mematikan bagi para perenang. Dalam kurun waktu dua tahun,tercatat ada enam kematian dari para perenang akibat serangan ikan hiu, terutama hiu putih yang sangat mematikan. Dan melihat kasus tersebut, pemerintah Australia akhirnya membuat keputusan untuk menembak hiu-hiu yang berenang dalam jarak satu kilometer dari pantai.

Tentu saja hal tersebut banyak mendapat tentangan terutama dari para pecinta lingkungan hidup. Setelah kontroversi yang cukup panjang, akhirnya muncul ide yang terbilang cemerlang yang digagas para ilmuwan Australia. Para ilmuwan tersebut berhasil menemukan cara yang lebih bijaksana, yakni dengan memanfaatkan jejaring sosial Twitter. Mereka melakukan penandaan terhadap 338 hiu yang biasa berenang di perairan Australia dan memberinya transmitter akustik sehingga bisa dimonitor. Pergerakan dan lokasi hiu-hiu tersebut dipantau dan saat mereka berenang mendekati pantai akan memicu sinyal tanda bahaya secara otomatis dan mengirim tweet. Dengan melihat tweet tersebut, para perenang bisa menghindari lokasi-lokasi yang riskan dan memilih berenang di pantai-pantai yang lebih aman.
Akun Twitter yang digunakan adalah milik Surf Life Saving Western Australia (SLSWA) dengan nama akun @SLSWA. Dalam timeline selain akan disebutkan lokasi hiu-hiu tersebut juga disebutkan ukuran dan spesiesnya sehingga bisa semakin diketahui apakah hiu tersebut hiu berbahaya atau tidak. Tentu saja media Twitter akan jauh lebih cepat menyampaikan berita dibanding dengan radio atau surat kabar. Secara real time, para perenang bisa mengikuti tweet dan bisa memilih lokasi yang aman untuk berenang.
Ide ini tentunya sangat bijaksana dan akan memelihara kelestarian alam. Selain bisa melakukan tracking hiu sehingga bisa mencegah interaksi tidak penting antara manusia dan hiu, cara ini juga bisa digunakan untuk mengumpulkan data yang bermanfaat tentang pergerakan hiu, dimana ini akan sangat berguna bagi para ahli biologi laut yang sebelumnya juga sangat menentang keputusan pemerintah untuk membantai hiu.













