Tahun 2013, Aplikasi Instant Messaging Mobile Jadi Primadona

Penggunaan aplikasi mobile di seluruh dunia telah meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2013 lalu. Di antara kategori aplikasi yang ada, layanan instant messaging mobile telah menjadi aplikasi primadona bagi pengguna smartphone maupun tablet di seluruh dunia.
Demikian menurut laporan terbaru yang dikeluarkan perusahaan analis Flurry Analytics. “Segmen yang menunjukan pertumbuhan paling dramatis pada tahun 2013 adalah aplikasi instant messaging, termasuk layanan berbagi foto. Pertumbuhan di segmen itu tidak terlalu mengejutkan bagi banyak orang, mengingat kepopuleran aplikasi seperti, WhatsApp, WeChat, KakaoTalk, LINE, Facebook Messenger, dan Snapchat telah mendapat perhatian khusus dari media,” menurut data dari Flurry melalui pernyataan di blog resminya.
Pihaknya mengatakan, pertumbuhan pengguna aplikasi pada tahun lalu mencapai 115 persen dibanding tahun sebelumnya. Data tersebut mereka hitung berdasarkan 400.000 aplikasi mobile dari tujuh kategori yang tersedia di toko aplikasi, seperti Google Play dan Apple App Store.

Flurry mencatat, pertumbuhan pengguna aplikasi untuk kategori instant messaging dan jejaring sosial telah mencapai 203 persen. Sementara kategori aplikasi lainnya yang juga tumbuh dua kali lipat, namun masih di bawah aplikasi pesan ialah kategori Utilities & Productivity yang mencapai 115 persen. Menurut Flurry, berbagai aplikasi yang masuk kategori tersebut, telah membuat smartphone dan tablet memiliki beberapa kemampuan untuk menggantikan berbagai fungsi penting di PC.
Khusus untuk kategori games, Flurry memandang, dalam beberapa tahun mendatang ada suatu masa ketika games akan mencapai tingkat kejenuhannya. Meskipun pada 2013 lalu, pengguna games di perangkat mobile masih mengalami pertumbuhan sebesar 66 persen dan berada di posisi lima.
Beberapa hal yang cukup menarik pada 2013 lalu adalah berbagai raksasa pengembang aplikasi, khususnya di kategori instant messaging mulai menghadirkan berbagai platform lain di dalam satu ekosistem aplikasinya. Sebut saja, Facebook dengan Facebook Messanger dan Instagram, LINE dengan games, serta WeChat yang mulai menghadirkan platform m-commerce. Hal ini yang kemudian menjadi kehawatiran bagi pengembang aplikasi non-instant messaging bahwa lahan bisnis mulai dirampas oleh raksasa tersebut.
“Ini merupakan sebuah anekdot sederhana namun sangat menjanjikan, ditambah dengan pertumbuhan tiap tahunnya lebih dari 200 persen dan mendorong perampasan lahan platform lain. Pada 2014 ini akan menjadi tahun yang penting untuk aplikasi ini dan akan menentukan, apakah mereka bakal tetap independen (di satu platform saja) namun sering digunakan atau menjadi platform mobile pembunuh,” tutup Flurry.














