Pendapatan LINE Melonjak Lima Kali Lipat

Selama kuartal terakhir 2013, aplikasi Instant Messaging, LINE berhasil membukukan rekor pendapatannnya. Perusahaan palikasi yang berbasis di Jepang itu mengatakan, pendapatannya pada kuartal keempat 2013 meningkat tajam lima kali lipat dibanding tahun sebelumnya, dari 2,2 miliar yen menjadi 12,2 miliar yen (Rp 1,3 triliun).
Yang cukup menakjubkan, dikutip dari Wall Street Journal, sebagian besar atau sekitar 60 persen pendapatan yang diperolehnya itu berasal dari mobile game. Seperti diketahui, LINE bukan hanya menawarkan layanan Instant Messaging saja, tetapi juga menghadirkan platform game bernama LineGame. Dengan platform tersebut, pengguna Line dapat bermain berbagai Game bersama pengguna lainnya. Meski LINE menawarkan game-nya secara gratis, pihaknya berhasil menarik uang dari hasil penjualan berbagai item virtual dan layanan opsional lainnya.
Lalu, penyumbang pendapatan terbesar kedua bagi LINE, yakni berasal dari penjualan stiker pesan. Stiker bergambar tersebut menampilkan tokoh maskot LINE dalam berbagai gaya lucu, seperti Cony the Rabbit dan Brown the Bear. Stiker yang mulai ditawarkan LINE sejak 2011 itu, kini telah menyumbang 20 persen dari pendapatannya selama kuartal keempat 2013 lalu.
Aplikasi ini telah tumbuh pesat dalam dua tahun terakhir semenjak diluncurkan pada 2011 silam oleh Naver, perusahaan internet yang berbasis di Korea Selatan. LINE sendiri merupakan anak perusahaan dari Naver. Kini, pengguna LINE telah melebihi 340 juta pengguna terdaftar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 85 persennya berasal dari luar Jepang. Pangsa pasar terbesarnya di luar negeri berada di Thailand, Taiwan, Indonesia, India, dan Spanyol.
Kendati demikian, kesuksesan LINE saat ini sebagai aplikasi Instant Messaging masih lah belum aman. Pihaknya kini tengah menghadapi gempuran cukup sengit dari komptetitorya, terutama dari WhatsApp. Aplikasi pesan yang dikembangkan di Sillicon Valley, Amerika Serikat itu telah memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif bulanan (pengguna terdaftar WhatsApp bisa jauh melebihi itu) di seluruh dunia. Sementara di pasar Asia, LINE pun juga mesti berhadapan langsung dengan WeChat buatan perusahaan Cina dan KakaoTalk dari Korea Selatan.













