Perang Kulkas Antara Samsung dan LG
Meski satu kampung halaman, bukan berarti kedua raksasa teknologi global ini bisa akur. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Samsung dan LG sering terlibat dalam persaingan inovasi teknologi di perangkat smartphone dan TV. Kini, persaingan inovasi keduanya memasuki babak baru, yakni perangkat lemari es atau yang lebih populer disebut kulkas.
Baru-baru ini, LG memperkenalkan kulkas terbarunya, DIOS V9500 dengan kapasitas penyimpanan hingga 950 liter. Itu terjadi satu bulan setelah Samsung meluncurkan kulkas berkapasitas 1.000 liter pada ajang CES 2014 di Las Vegas, Amerika Serikat awal Januari lalu. Sejumlah fitur canggih pada kulkas Samsung itu, dibenami sistem operasi Tizen dan dilengkapi layar LCD.

“LG Electronis dapat memperkenalkan lemari es yang memiliki kapasitas lebih besar, namun jika seandainya konsumen membutuhkan itu,” kata Cho Sung-jin, presiden LG Electronics di divisi peralatan rumah tangga. “Menurut analisis kami sendiri, kulkas dengan kapasitas penyimpanan 950 liter sangat ideal bagi konsumen.. Namun, jika konsumen ingin, LG dapat memproduksi lemari es dengan kapasitas penyimpanan 1.500 liter,” tambahnya.
Ini membuat LG tak ingin ditinggal jauh dari rival senegaranya dalam hal inovasi teknologi. Kapasitas penyimpanan 950 liter sendiri adalah yang terbesar sejak LG meluncurkan kulkas berkapasitas 910 liter pada Agustus 2013 lalu. Ini menjadi semacam “dejavu” sewaktu Samsung terlebih dahulu memperkenalkan teknologi OLED TV berlayar lengkung raksasa.

Ungkapan semangat yang bercampur frustrasi pun terlontar dari seorang pejabat LG. “Tampaknya, Samsung bangga menjadi pemimpin pasar smartphone dan TV. LG Electronics juga tidak ingin kehilangan kepemimpinannnya, setidaknya dalam hal barang elektronik rumah tangga,” ungkap pejabat LG lainnya yang enggan disebutkan namanya, seperti dikutip dari Korea Times.
Perseteruan keduanya juga bukan hanya dalam hal pasar dan inovasi saja. Tahun lalu, Samsung mengajukan gugatan mencapai 50 miliar won (Sekitar Rp 500 miliar) terhadap LG di Seoul, Korea Selatan. Ini lantaran kampanye iklan yang dibuat LG diklaim telah mencemarkan merek dan reputasi Samsung.
Sebaliknya, Samsung pun juga demikian terhadap LG. Pada Agustus dan September lalu, Samsung mem-posting video di Youtube. Isinya, membandingkan ukuran kulkasnya sendiri jauh lebih baik dari milik LG. Pada waktu itu, meskipun kulkas Samsung memiliki kapasitas 900 liter, pihaknya mengklaim dapat menyimpan lebih banyak ketimbang kulkas LG yang berkapasitas 910 liter. LG pun kemudian menuntut balik Samsung dengan meminta denda 10 miliar won (Rp 100 miliar).
Namun akhirnya, saling gugat-menggugat berakhir berkat upaya mediasi yang disponsori pengadilan setempat. Beberapa pengamat pasar memandang, bagaimanapun juga, perseteruan di meja hijau dapat menjadi alat pemasaran yang baik guna meningkatkan citra perusahaan. Terlebih, keduanya menganggap, bisnis elektronik rumah tangga sebagai mesin pertumbuhan selanjutnya setelah smartphone dan televisi.
















