Twitter Disarankan Agar Segera Berevolusi
Meski nilai sahamnya telah melonjak lebih dari 150 persen semenjak debutnya di Bursa AS, tetapi microblogging Twitter tengah menghadapi tekanan dari para investor. Pasalnya, pertumbuhan pengguna Twitter masih terlihat datar dan terjadi penurunan keaktifan pengguna, walaupun jumlah penggunanya saat ini telah mencapai 241 juta orang.

“Faktanya kami telah melihat waktu pengguna mengakses Twitter telah menurun dua kuartal berturut-turut,. Jelas kita telah melihat bagaimana situs media sosial lainnya, bahkan yang jauh lebih besar (Facebook) telah terus berkembang dengan menambahkan sejumlah fitur baru dan fungsi baru,” kata Nate Elliot, seorang analis dari Forrester Research.
Sejauh ini, CEO Twitter Dick Costolo telah meminta waktu kepada Investor untuk melakukan serangkaian perubahan penting guna mengangkat pertumbuhan dan keaktifan pengguna Twitter. Costolo pun kini tengah mencoba meyakinkan investor bahwa dirinya bisa dengan cepat membuat sesuatu yang benar guna memperluas daya tarik Twitter.
“Kami tidak berpikir, kita perlu mengubah apa-apa lagi tentang karakteristik platform kami. Kami hanya perlu membuat Twitter menjadi Twitter yang lebih baik,” kata CEO tersebut, seperti dilansir dari kantor berita Reuters.
Sementara itu, Doug Anmuth, analis dari JP Morgan berpandangan, Twitter telah gagal dalam berinovasi dengan cepat, bila dibandingkan dengan kompetitiornya, Facebook. Bahkan CEO Mark Zuckerberg sendiri pernah mengatakan, “Bergerak lah cepat dan istirahatkan lah sesuatu” ketika ingin melakukan berbagai perubahan penting di Facebook.
Sebagai perbandingan, pada 2006 atau dua tahun setelah Facebook didirikan, pihaknya itu memperkenalkan tampilan “News Feed” yang benar-benar mengubah nuansa tampilan jejaring sosial kali itu. Saat ini, pengguna terdaftar Facebook telah mencapai 1,2 miliar orang.












