Acer Enggan Ambil Risiko Adopsi Windows Phone Lagi
Vendor PC dan juga smartphone asal Taiwan, Acer, menegaskan pihaknya tak bisa mengambil risiko pada platform Windows Phone di tiap perangkatnya lagi. Hal ini diungkapkan langsung oleh Allen Burnes, seorang petinggi Acer di divisi smartphone, seperti dikutip dari the Inquirer. Burnes mengatakan, Acer tidak memiliki rencana ke depannya nanti untuk merilis perangkat baru yang berjalan di OS Windows Phone. Menurutnya, Windows Phone masih miskin aplikasi dan juga minim permintaan konsumen pada perangkat ber-platform tersebut.

“Perbaiki Widows Phone Store. Namun, jika ada 350 ribu apikasi dan tidak termasuk top 100, maka itu tidak baik bagi konsumen. Sebagai contoh, jika Anda tidak memiliki apikasi e-banking lokal, maka itu sia-sia saja bagi orang-orang tertentu. Ada sejumlah elemen penting di sekitar sektor aplikasi yang perlu diperbaiki yang bagi kita merupakan masalah besar,” ungkapnya.
Alasan lainnya yang membuat Acer kapok mengadopsi Windows Phone adalah kurangnya minat konsumen pada smartphone tersebut. “Permintaan konsumen merupakan salah satu alasan mengapa kia tidak memiliki rencana untuk Windows Phone saat ini. Pangsa pasar Windows Phone di Eropa saja sekitar tujuh persen. Itu tidak cukup bagi kita untuk mengambil risiko,” ujarnya.
Meski ini baru sebatas rencana ke depan, namun dirinya masih memberikan kesempatan bagi Microsoft sebagai pembuat Windows Phone untuk merilis perangkat baru. Setidaknya, lanjut Burnes, bila seandainya pangsa pasar global Windows Phone berada di kisaran 10 hingga 15 persen, ada kemungkinan Acer tertarik. Saat ini, menurut sejumlah perusahaan riset, pangsa pasar global Windows Phone masih di kisaran 4 persen, lalu iOS 14 persen, dan Android hampir 80 persen.
Selain itu, meskipun merasa pesimis dengan Windows Phone, bukan berarti akan merembet pada sistem operasi buatan Microsoft lainnya. Pihaknya pun sudah merilis beberapa perangkat laptop dan tablet terbaru yang menggunakan sistem operasi Windows 8. Namun untuk pasar smartphone, Acer masih berfokus platform Android.













