Hacker Curi 12 Juta Data Pelanggan Seluler Korsel
Salah satu operator terkemuka di Korea Selatan, KT mengumumkan, lebih dari 70 persen pelanggan selulernya telah dicuri hacker. Bahkan, data tersebut dimanfaatkan hacker untuk dijual ke sejumlah pedagang ponsel lokal di Korea Selatan.

Menurut keterangan pihak berwenang Korea Selatan, seperti dilansir dari Korea Times, hacker diyakini telah mencuri nomor telepon, alamat email, nama dan pekerjaan, hingga nomor rekening bank dari belasan juta korban pelanggan KT.
“Kami meyakini, rincian data yang dicuri bisa lebih dari 12 juta pelanggan dan secara ilegal digunakan oleh pihak ketiga yang tidak disebutkan namanya,” ujar Kim Dong-woo, juru bicara KT dalam sebuah pernyataan.
Saat ini, pihaknya juga telah bekerja sama dengan badan Kepolisian Metropolitan Incheon guna menginvestigasi kasus serangan tersebut serta meminimalisirkan dampak. Saat ini, baru dua hacker profesional yang diduga menjadi sindikat kasus tersebut, yakni Kim dan Jeong (nama samaran).
Serangan cyber tersebut menargetkan homepage pada website KT. Website tersebut biasanya digunakan pelanggan KT untuk login ke layanan operator. Juru bicara KT mengindikasikan, hacker menggunakan sebuah program hacking terbaru yang dikenal sebagai Pharos. Program tersebut diperkirakan telah digunakan hacker sejak Februari tahun lalu.
Sementara itu, seorang perwira polisi setempat mengatakan, “Mereka (hacker) mencuri data antara 200 ribu dan 300 ribu pelanggan tiap harinya (sejak tahun lalu). Data yang dicuri itu digunakan untuk membuka akun mobile baru dan menjual perangkat mobile,”.
Skemanya, setelah data dicuri, hacker menjualnya ke sejumlah penjual smartphone lokal secara ilegal. Melalui penadah, data pelanggan lama kemudian dimodifikasi guna membuka akun baru. Akun baru tersebut lalu dintegrasikan ke smartphone yang akan dijual oleh sejumlah pedagang ponsel lokal. Pejabat setempat menaksir, hacker bisa meraup duit hingga 11 miliar won atau setara dengan Rp 110 miliar.














