Review Nokia Asha 501: Ponsel Murah dengan Fitur Lengkap

Reading time:
March 5, 2014
Nokia Asha 501 4

Meski mayoritas produsen ternama sibuk mengarungi persaingan di ranah smartphone high-end, Nokia hingga saat ini tetap setia merilis produk ber-budget rendah. Perusahaan asal Finlandia tersebut kerap menghadirkan ponsel yang meskipun dibanderol murah, namun memiliki fitur-fitur menarik di kelasnya. Anda tentunya sudah tidak asing dengan lini produk Asha yang semakin populer di pasar-pasar berkembang.

Kali ini, meja pengujian JagatReview kedatangan salah satu anggota keluarga Asha yang meluncur tahun 2013 lalu, yakni Asha 501. Kesan pertama yang kami dapatkan saat menggenggam ponsel tersebut adalah ceria! Ya, Nokia memang menargetkan para pengguna yang berjiwa muda di berbagai produk Asha. Tak heran jika kebanyakan anggota Asha dibalut dengan casing berwarna cerah. Perlu diketahui bahwa Nokia menyediakan casing dalam beberapa warna yang berbeda sebagai aksesori tambahan.

Nokia-Asha-501-1Nokia Asha 501 2 Nokia-Asha-501-5

Asha 501 tampil dengan layar sentuh berukuran 3 inci dan hanya menyediakan sebuah tombol Back di bawahnya. Body-nya yang kecil membuat ponsel ini mudah dimasukkan ke dalam saku. Nokia memang menyajikan Asha 501 dalam desain yang minimalis. Walaupun demikian, kami menilai build quality dari ponsel tersebut terbilang memuaskan dan tak terkesan murahan! Satu hal lagi yang menjadi nilai plus, dengan berat 98,2 gram, Asha 501 terasa sangat ringan.

Melirik jeroan di dalamnya, ponsel yang menggunakan jaringan 2G ini berbekal dukungan RAM 64MB dan memori internal 128MB. Bagi Anda yang merasa ruang penyimpanan data tersebut sangat kurang, ada slot microSD yang bisa Anda sisipkan memori eksternal hingga 32GB. Perlu diketahui pula bahwa Asha 501 hadir dengan fitur dual-SIM (dual stand-by) yang mungkin sangat dibutuhkan oleh sebagian pengguna.

Layar

Sebagai salah satu anggota dari lini produk Asha yang menawarkan layar sentuh, Asha 501 terbukti cukup sukses menghadirkan pengalaman touchscreen di ukuran 3 inci dengan sangat baik. Layar TFT capasitive dengan resolusi 240×320 cukup responsif dan mampu menampilkan warna serta tingkat kecerahan yang nyaman dipandang. Tak hanya itu, layar tersebut juga sudah mendukung fungsi multitouch hingga 2 titik.

Sistem Operasi: Nokia Asha Software Platform 1.1.1

SS Asha 501 (3)

Tak adil rasanya jika membandingkan platform Asha dengan perangkat berbasis sistem operasi terbuka seperti Android. Nokia Asha Software Platform 1.1.1 nampak begitu sederhana dengan menyajikan berbagai aplikasi di Home. Anda bisa melakukan ‘swipe’ atau menggeser ke atas dan ke bawah untuk menelusuri berbagai aplikasi yang tersedia.

Jika Anda melakukan swipe ke kiri atau kanan, Anda akan dibawah pada halaman ‘Fastlane’. Konsep dari Fastlane sendiri adalah menyediakan catatan aktivitas pengguna di masa lalu maupun yang sedang terjadi, seperti kontak yang baru di akses, jejaring sosial, pesan yang masuk, serta integrasi ke aplikasi lainnya. Selain itu, Fastlane juga berfungsi untuk memberi akses yang lebih mudah dan cepat ke berbagai aplikasi favorit atau paling sering digunakan.

SS Asha 501 (2) SS Asha 501 (4) SS Asha 501 (5)

Kami cukup setuju dengan klaim Nokia yang menyebutkan bahwa mereka mendorong batas-batas dari smartphone ke dalam sebuah platform bernama Asha. Hal ini dibuktikan dengan ketersediaan beberapa fitur yang kerap ditemui di ponsel pintar. Contohnya adalah notifikasi yang muncul di lock screen, maupun bar notifikasi dan control center untuk pengaturan WiFi, Bluetooth, dan yang lainnya.

SS Asha 501 (6) SS Asha 501 (8) SS Asha 501 (9)

Demi memuaskan penggunanya, Nokia pun telah menyediakan beragam aplikasi populer seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, LINE, WeChat, serta game-game ternama seperti Bejeweled dan Plants vs Zombies. Jika masih kurang, Anda bisa mencari sendiri aplikasi-aplikasi lainnya yang Anda butuhkan. Jangan lupakan kehadiran Nokia Xpress Browser yang membuat penelusuran di dunia maya lebih cepat dan hemat data.

Share

Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 20, 2025 - 0

Review Lenovo ThinkPad P1 Gen 8 (2025): Laptop Workstation Kencang Buat Profesional

Laptop ini bukan sembarang Laptop. Dia biasanya dipakai arsitek buat…
December 19, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R 5 Flip OLED: Laptop Convertible Lokal Paling Ringan!

Ini salah satu Laptop Convertible paling enteng yang pernah kami…
December 15, 2025 - 0

Review ASUS ProArt P16 (H7606WW): Kencang Tanpa Kompromi Buat Kreator

Laptop buat cari duit itu harusnya tak hanya kencang, tapi…

Gaming

December 21, 2025 - 0

Game Horror Horses Terjual 18 Ribu Copy Meski Diblok Steam & Epic

Walaupun dilarang rilis di Steam dan Epic Games Store, game…
December 21, 2025 - 0

Forza Motorsport Tidak Lagi Dapatkan Konten Baru

Turn 10 Studios pastikan Forza Motorsport tak lagi mendapat konten…
December 21, 2025 - 0

Newzoo Prediksi Pendapatan Game Global 2025 Lebih Baik Dari 2024

Newzoo memprediksi pendapatan game global 2025 naik 7,5% berkat tingginya…
December 21, 2025 - 0

Nintendo Menang Gugatan Wii Remote Setelah 15 Tahun Berlangsung

Nintendo memenangkan gugatan paten untuk Wii Remote setelah 15 tahun…