Nike Bantah Divisi FuelBand akan Ditutup
Pekan lalu tersiar kabar, Nike memutuskan mem-PHK sebagian besar karyawannya yang ada di divisi perangkat teknologi wearable FuelBand dan juga menutup divisi tersebut. Namun, kabar tersebut tak sepenuhnya benar dan pihak Nike sudah mengonfirmasinya.

Pihaknya mengonfirmasi kebenaran tentang adanya rencana PHK di divisi yang menciptakan perangkat gelang pintar. Namun, Nike tidak berencana menutup divisi tersebut. Pihaknya meyakinkan, FuelBand akan tetap menjadian bagian terpenting dari bisnisnya.
“Nike+ FuelBand SE tetap menjadi bagian terpenting dari bisnis kami. Kami akan terus meningkatkan aplikasi Nike+ FuelBand, meluncurkan varian warna METALUXE baru, dan kami akan menjual serta mendukung Nike+ FuelBand SE di masa mendatang.” klaim juru bicara Nike dalam pernyataan, seperti dikutip dari ReCode.
Nike sendiri menurut seorang sumber memang tengah kesulitan memasuki pasar perangkat Wearable melalui FuelBand andalannya. Sumber tersebut membocorkan, Nike membutuhkan biaya tinggi, tantangan dalam hal manufaktur, dan ketidakmampuannya membuat margin yang memadai di bisnis tersebut.
FuelBand, misalnya, gelang atau bisa juga disebut jam tangan pintar itu hingga saat ini belum memiliki aplikasi Android satupun dan telah mendatangkan sejumlah keluhan dari pengunannya. Padahal, sebagian besar vendor smartwatch sudah membenamkan ekosistem Android ke perangkat wearable-nya.

Meski demikian, Nike melalui FuelBand pun sebenarnya sudah memiliki mitra dan penggemar yang begitu potensial, salah satunya Apple. Bahkan, CEO Apple Tim Cook diketahui memakai gelang FuelBand sewaktu peluncuran iPad Mini pada 2012 silam. Terlebih, Nike telah bekerja sama dengan pembuat Apple itu sejak 2006, termasuk menciptakan sejumlah aplikasi olahraga untuk iOS.
“Mereka (Nike) sebenarnya mendapatkan banyak data, namun tidak tahu apa yang hatus dilakukannya dengan hal itu. Mereka juga tidak bisa memanfaatkan pasar,” ungkap salah seorang sumber lainnya.















