Overclocking dengan ASUS ROG Maximus VI Extreme

Reading time:
April 20, 2014

Uji OC Extreme Cooling

Sekarang, kami akan menguji motherboard ASUS Maximus VI Extreme pada skenario extreme overclocking, dengan bantuan pendingin ekstrim yakni Liquid Nitrogen(LN2).

Ada dua skenario yang hendak kami uji disini, seperti:

  • Pengujian Benchmark single-thread seperti SuperPi 32M
  • Pengujian Benchmark Multi-thread seperti Cinebench R15 dan Hwbot Prime

 

Persiapan

Seperti biasa, motherboard untuk overclocking ekstrim harus di-insulasi untuk mencegah kondensasi. Kami menggunakan art eraser untuk menutupi sebagian permukaan motherboard seperti terlihat dibawah ini:

ExtremeOC_Mobo1 ExtremeOC_Mobo2 ExtremeOC_Mobo3

Dan berikut ini spesifikasi sistem yang kami pakai:

  • CPU : Intel Core i7-4770K
  • Motherboard: ASUS ROG Maximus VI Extreme (Intel Z87 Chipset)
  • RAM: Kingston HyperX Grey DDR3-2133C9 2x2GB & G.Skill TridentX DDR3-2666C11 2x4GB
  • VGA : NVIDIA GeForce GT 640
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: Cooler Master SIlent Pro M2 1500W
  • Pendingin CPU: Kingpincooling F1 DARK CPU LN2 Pot
  • OS: Windows XP Sp3 32-bit(SuperPi) & Windows 7 Ultimate SP1 64-bit(Cinebench & Hwbot Prime)
OCExtreme_Rigs

 

 

Setting BIOS (SuperPi 32M)

Saat memulai sesi overclocking ekstrim, kami menyalakan LN2 Mode jumper yang terdapat di motherboard, supaya menu LN2 Overclocking profile menjadi terbuka pada BIOS. Kami lantas menghidupkan LN2 OC Profile 1 untuk mempersiapkan motherboard ini dalam menghadapi overclocking extreme, lalu melakukan fine-tuning beberapa variabel lain untuk mendapat kestabilan saat booting ke OS.

Secara umum, ini setting yang kami lakukan pada BIOS:

  • Set CPU Core ke 1 Cores, Hyperthreading Disabled
  • CPU BCLK: 100Mhz
  • CPU Multiplier: 56x
  • CPU Cache Ratio: 55x
  • DRAM Frequency: DDR3-2400Mhz
  • CPU VCore: 1.8V
  • CPU Cache Voltage: 1.65V
  • CPU System Agent Voltage: 1.25V
  • CPU Analog I/O Voltage: 1.3V
  • CPU Digital I/O Voltage: 1.35V
  • PCH Interfacing Voltage: 1.25V
  • CPU Input Voltage: 2.4V
  • DRAM Voltage: 2V
  • DRAM Timing: 8-12-8-30 1T

Berikut ini screenshot BIOS dari setting yang kami lakukan:

*klik untuk memperbesar*

XtremeOC_1s XtremeOC_2s XtremeOC_3s XtremeOC_4s XtremeOC_5s XtremeOC_6s XtremeOC_7s XtremeOC_8s

 

 

Uji Extreme Overclocking 1 – SuperPi 32M

Setelah sistem berhasil booting pada 5.6Ghz seperti setting diatas, kami hanya perlu melakukan fine-tuning di OS,dengan bantuan ASUS TurboV Core software. Disini kami meningkatkan kecepatan CPU kami secara perlahan sampai menemukan batas maksimalnya.

Akhirnya, CPU kami menemui limitnya pada clock 6.5Ghz. Berikut ini hasil maksimal yang kami dapat untuk benchmark SuperPi 32M:

*klik untuk memperbesar*

Pi32M_6500s

 

 

Uji Extreme Overclocking 2 – Cinebench & Hwbot Prime

Test berikutnya adalah benchmark CPU multithread seperti Cinebench R15 dan HWBOT Prime. Setting BIOS yang kami gunakan mirip dengan setting SuperPi 32M diatas namun dengan sedikit perubahan, seperti men-set CPU Cores ke ALL(4), lalu Hyper-Threading ENABLED. Perlu diketahui juga kami mengubah RAM dari Kingston ke G.Skill TridentX DDR3-2666 dan menggunakan timing yang agak ‘loose’ seperti 10-12-12-31 dengan kecepatan RAM di DDR3-2400Mhz. Ini kami lakukan karena pada Cinebench dan HWBOT Prime,  performa memori hanya berpengaruh sedikit saja, sehingga kami bisa lebih fokus untuk mengoverclock CPU-nya.

Berikut hasilnya:

*klik untuk memperbesar*

Cinebench R15 – 1209 cb points @ 6Ghz

 

CinebenchR15_6000s

HWBOT Prime – 6855 Prime Per Second @ 5.9Ghz

HWBOTPrime_5900s

 

Pada benchmark multi-thread diatas, CPU kami menemui batas atas-nya pada kecepatan sekitar 5900 – 6000 Mhz di VCore 1.8V. Hasil yang kami raih memang belum bisa menyentuh jajaran World Record, namun nampaknya cukup untuk membuktikan kehandalan ASUS Maximus VI Extreme dalam menangani skenario extreme-overclocking.

 

Berikutnya: Penutup dan Kesimpulan

 

 

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 24, 2025 - 0

Review TECNO Megabook S14: TECNO Bohong Tentang Bobot Laptop Ini!

Bodi Form Factor Clamshell atau laptop klasik Material Menggunakan Aluminum…
December 23, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 9i 18IAX10: Laptop Gaming Paling Mewah, Paling Premium dan Paling Kencang!

Bodi Lenovo Legion 9i 18IAX10 Form Factor Clamshell Material Untuk…
December 20, 2025 - 0

Review Lenovo ThinkPad P1 Gen 8 (2025): Laptop Workstation Kencang Buat Profesional

Bodi Form Factor Clamshell atau Laptop Klasik Material Aluminium untuk…
December 19, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R 5 Flip OLED: Laptop Convertible Lokal Paling Ringan!

Bodi Axioo Hype-R 5 Flip OLED Form Factor Convertible 2-in-1…

Gaming

December 24, 2025 - 0

Rumor: Call of Duty Diklaim Sebentar Lagi Hadir di Nintendo Switch 2

Rumor mengklaim Call of Duty tinggal beberapa bulan lagi rilis…
December 24, 2025 - 0

Kreator Clair Obscur: Expedition 33 Ingin Game Barunya Tetap “Ekonomis”

Kreator Clair Obscur: Expedition 33 menolak memperbesar skala produksi meski…
December 24, 2025 - 0

Bloober Team Tease “Project M”, Game Horor Eksklusif Nintendo dengan Twist Unik

Bloober Team akhirnya bicarakan Project M, game horor yang diklaim…
December 24, 2025 - 0

Celah Keamanan PSN Terungkap, Akun Diklaim Bisa Dibobol Dengan Mudah

Laporan jurnalis Prancis ungkap celah keamanan PSN, akun bisa diretas…