iPhone Sokong Sebagian Keuntungan Foxconn
Beberapa waktu lalu, Apple sempat melaporkan telah menjual 43,7 juta unit iPhone selama kuartal pertama tahun ini atau naik 17 persen. Namun tahukah Anda, hampir semua perangkat iPhone yang ada di seluruh dunia, termasuk yang terbaru, iPhone 5S dan 5C, merupakan hasil produksi dari pemasok asal Taiwan, Foxconn. Hasil penjualan iPhone begitu fantastis dalam tiga bulan pertama itu, ternyata membantu sebagian perolehan keuntungan Foxconn selama kuartal pertama tahun ini.

Foxconn yang juga dikenal dengan nama Hon Hai Precision Industry itu mencatatkan laba bersih mencapai 19,54 miliar Dolar Taiwan atau setara dengan Rp 7,4 triliun selama kuartal pertama 2014. Jumlah tersebut naik signifikan dibanding kuartal sama pada tahun lalu yang hanya sebesar 16,35 miliar Dolar Taiwan (Rp 6 triliun).
Seperti dikutip dari Computer World, pendapatan Foxconn dipastikan turut meningkat sebesar 9,2 persen menjadi 883,5 miliar Dolar Taiwan (Rp 327 triliun). Namun perlu diketahui, dua tahun lalu atau pada kuartal pertama 2012 silam, Foxconn sempat mencatatkan pendapatan mencapai 1 triliun Dolar Taiwan (Rp 370 triliun).
Analis memperkirakan, Apple telah menyumbang sekitar 40 hingga 50 persen pendapatan Foxconn selama ini. Pemasok tersebut bukan hanya memproduksi massal iPhone saja, melainkan juga perangkat Apple lainnya, termasuk iPad, Mac, dan iPod. Hanya saja, di antara semua produk Apple, iPhone paling baik pertumbuhannya.
Bisa dikatakan, Apple telah menjadi salah satu tulang punggung utama bagi Foxconn selama ini. Terlebih, sejumlah kliennya dari vendor PC, seperti HP dan Dell tengah menghadapi perlemahan pasar PC. Maka dari itu, Foxconn berharap banyak bisa menjadi pemasok andalan bagi vendor smartphone lainnya, selain Apple. Foxconn juga menjalin pasokan perakitan dengan Sony, Xiaomi, BlackBerry, Nokia, dan Microsoft di ranah perangkat mobile.
Basis pabrik terbesar Foxconn sendiri guna merakit sejumlah perangkat Apple berada di Tiongkok dan Brasil. Salah satu keuntungan yang didapat dua negara tersebut ialah mendapat produk Apple dan vendor mitra Foxconn lebih murah dari negara lainnya karena faktor efisiensi biaya. Hal inilah kemudian diharapkan sebagian pengguna smartphone di Indonesia agar Foxconn segera merealisasikan investasi pabrik perakitannya di Tanah Air.














