ARM Sediakan Mini-Computer untuk Android L 64-bit
Kehadiran platform Android L, penerus KitKat diharapkan dapat membuat chipset prosesor berkemampuan 64-bit bisa berjalan optimal di perangkat Android. Guna memudahkan integrasi chip 64-bit ke platform Android L, ARM sebagai desainer chipset terbesar di dunia dilaporkan akan mempercepat pengiriman sebuah mini-computer baru pada akhir Juli nanti.

Mini-computer yang mengadopsi nama ‘Juno’ itu merupakan sebuah hardware yang ditujukan bagi pengembang profesional dan perusahaan besar. Juno akan membantu mereka menulis middleware, diver, dan sejumlah tool yang berkaitan dengan smartphone dan tablet berkemampuan 64-bit.
Hardware di dalam Juno mencakup SoC yang didukung dua CPU mobile 64-bit, yakni quad-core Cortex-A53 dan dual-core Cortex-A57. Beberapa fitur keduanya, mencakup sudah dibenami GPU Mali T624, USB ports, dukungan RAM DDR3 hingga 8GB, dan chip interkoneksi ARM CoreLink.

Juno juga telah dilengkapi dengan perangkat lunak Android Linaro, berbasiskan platform ARM dan versi Android terbaru yang berada di antara versi 4.4.2 KitKat dan Android L.
Android Linaro ini juga akan menyediakan akses ke Android run-time (ART), sebuah sistem yang memungkinkan program perangkat lunak bisa berjalan di Android. Ini sejalan dengan Google yang juga ingin beralih sepenuhnya ke ART di Android L. Program tersebut diyakni akan membuat aplikasi dapat berjalan dua kali lebih cepat karena mampu meminimalisir konsumsi RAM.
“Pengembang akan mampu meningkatkan aplikasi dan game untuk berjalan dengan kekuatan dan performa yang didukung CPU ARM 64-bit. Lebih baik, menguji grafis pada hardware sebenarnya, selain melalui emulator,” kata Vincent Korstanje, Kepala Pemasaran ARM untuk divisi sistem dan perangkat lunak, seperti dikutip dari Computer World.

Harus diakui, kecuali iPhone 5S, iPad Mini, dan iPad Air –yang ditopang chip 64-bit Apple A7– sampai kini belum ada satu pun perangkat mobile Android yang benar-benar berkemampuan 64-bit, baik secara hardware maupun sistem operasi. Alhasil, belum ada pengembangan aplikasi berbasis 64-bit untuk perangkat Android.
Hal ini berbeda dengan ketiga perangkat Apple terbaru itu. Berkat iOS 7 dan prosesor A7, software maupun hardware Apple benar-benar sudah siap mendukung kemampuan 64-bit. Sebaliknya di ekosistem Android, meskipun terdapat beberapa model perangkat Android yang sudah dibenami chip 64-bit, namun baik sistem operasi maupun aplikasinya masih berbasiskan 32-bit.
Adapun beberapa keuntungan dari chipset atau smartphone berkemampuan 64-bit baik secara hardware maupun software, yakni mendukung RAM lebih dari 3GB, proses lebih cepat dalam decoding dan encoding video di resolusi tinggi, serta memungkinkan aplikasi dapat berjalan lebih cepat dan anti-lag.














