CEO BlackBerry Sindir Samsung Knox
Belum lama ini, Google mengumumkan akan menerapkan sistem keamanan buatan Samsung, Knox dalam platform Android. Namun, hal tersebut malah disindir oleh CEO BlackBerry, John Chen.

Dalam sebuah postingan resmi di blog BlackBerry, Chen menjelaskan, perangkat lunak keamanan seperti Knox tidak lah cukup aman membentengi smartphone perusahaaan atau korporat dari ancaman cyber. Ia tidak memperinci alasannya mengatakan demikian.
Justru Chen dengan bangga mengatakan, “Sementara KNOX mencoba membangun sebuah benteng di atas landasan yang tidak aman, sebaliknya seluruh infrastruktur BlackBerry bukan hanya menawarkan Balance (layanan keamanan BlackBerry), namun setiap komponen tunggal dibangun di atas landasan manajamen mobile dan keahlian keamanan berpengalaman tiga dekade,”. Pernyataannya itu merujuk pada perangkat Android yang begitu rentan diserang Malware.
Chen menambahkan, kurang dari dua juta ponsel Samsung belum benar-benar menjalankan Knox saat ini. Sementara itu, menurut klaimnya, terdapat puluhan juta perangkat BlackBerry yang telah dipercayai oleh perusahaan di seluruh dunia yang tergabung dalam Fortune 1000.
“Sementara kita bertepuk tangan terhadap Google dan Samsung untuk rencana mereka, kami tidak berpikir itu cukup untuk pola pikir keamanan korporat. Dengan kata lain, jangan terpesona oleh mereka yang hanya bisa bicara soal keamanan. Sebaliknya, lihat lah ke perusahaan yang telah terbukti,” imbuhnya.
Apa yang dikhawatirkan Chen mungkin ada benarnya juga. Pada Desember tahun lalu, tim peneliti dari Ben-Gurion University of the Negev di Israel berhasil menemukan adanya celah keamanan Knox yang terpasang di Samsung Galaxy S4. Celah tersebut memungkinkan hacker dapat membaca isi email penggunanya melalui jalur komunikasi data. Itu merupakan penemuan bug enam bulan lalu. Saat ini, Samsung sudah menghadirkan sejumlah patch terbaru untuk Knox.
Harus diakui, dalam hal sistem keamanan, BlackBerry masih tetap dianugerahi sebagai perusahaan yang memiliki standar emas dalam hal sistem keamanannya, menurut penelitian yang dikeluarkan ABI Research pada akhir 2013 lalu. Kendati demikian dalam hal kategori penyedia solusi enterprise terbaik di dunia, Samsung menempati posisi teratas sedangkan BlackBerry berada di posisi ketiga setelah Apple. Ini lantaran Samsung memiliki jaringan mitra yang begitu luas dan beragam, sejumlah inovasi, dan terintegrasi dengan Knox.












