Pantech Siap Bangkrut
Persaingan bisnis yang begitu sulit dan utang yang makin menumpuk, membuat Pantech bersiap menuju kebangkrutan. Vendor smartphone ternama asal Korea Selatan itu, berencana mengajukan dokumen untuk menutup bisnisnya di Pengadilan Niaga Korea Selatan.

Pantech mengakui, sudah tidak mampu lagi membayar sisa utang mencapai 20 miliar won atau sekitar Rp 224 miliar ke sejumlah pemasok manufaktur smartphone Pantech. Namun beruntung, pihaknya berhasil meyakinkan sekitar 550 pemasok lainnya, meminta perpanjangan waktu untuk pembayaran utang.
Pihaknya juga masih memiliki banyak utang dengan tiga operator seluler terbesar di Korea Selatan. Ketiganya pun sudah setuju, memperpanjang batas waktu pelunasan utang Pantech hingga 25 Juli 2016 dengan jaminan bebas bunga.
Ironisnya lagi, operator Korea Selatan yang awalnya akan memasarkan perangkat Pantech dengan sistem kontrak, malah dibatalkan. “Situasi tidak lebih baik karena operator lokal menolak menerima permohonan untuk membeli ulang ponsel Pantech. Pantech berencana untuk mengajukan kebangkrutan ke pengadilan di Seoul pekan depan,” kata juru bicara Pantech dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari Korea Times.
Padahal, Pantech sudah menyiapkan 130.000 unit tablet dan smartphone untuk dijual melalui operator. Masalah makin runyam lantaran lebih dari 500.000 produk Pantech masih mengendap di Gudang.
Sementara itu, juru bicara KT, salah satu operator terbesar di Korea Selatan beralasan, “kondisi ini sungguh sangat sulit bagi kita untuk menghabiskan anggaran kami untuk mempromosikan tablet dan smartphone Pantech karena mesti menyelamatkan kas kami untuk mempromosikan iPhone generasi terbaru pada kuartal kedua tahun ini.”

Pantech merupakan salah satu vendor ponsel tertua di Korea Selatan. Pantech sendiri didirikan pada 1991 silam. Dari berdiri hingga sekarang, bisnis intinya tetap perangkat mobile. Pada 2012 lalu, vendor yang terkenal melalui seri Vega-nya itu pernah berada di posisi kedua pasar smartphone lokal.
Kini, keadaan telah berubah. Pantech makin sulit berjuang di pasar smartphone. Duopoli yang dijalankan Samsung dan LG di Korea Selatan diduga menjadi penyebab utama keruntuhan bisnis Pantech.
Pantech pun sempat disarankan agar keluar dari Korea Selatan, dan fokus di pasar luar negeri. Namun, hal itu sudah terlambat. Fokusnya saat ini ialah melunasi utang Pantech dengan menjual satu per satu asetnya. Hingag kini, Pemerintah Korea Selatan belum ada upaya menyelamatkan perusahaan dalam negerinya.
 
                                                                                         
                                                                                         
                                                                                         
                                                                                         
										
 
										

 
										 
										 
										 
												





