Perusahaan Game Mobile Korsel Meraup Laba
Dua perusahaan game mobile terbesar di Korea Selatan, yaitu Com2us dan Gamevil menuai keuntungan besar selama kuartal kedua (April – Juni) pada 2014. Ini berkat kepopuleran game besutan mereka di pasar luar negeri.

Com2us berhasil meraup pendapatan sebesar 43 miliar won atau setara dengan Rp 485 miliar (1 won setara Rp 11,2) dalam waktu tiga bulan saja. Yang cukup mengejutkan ialah laba Com2us melonjak 754 persen menjadi 17,43 miliar won dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Game turn-based strategy buatan Com2us ini berada di platform iOS dan Android, seperti Summoner’s War atau game memancing Ace Fishing mampu memberikan keuntungan terbesar, baik di pasar domestik maupun luar negeri. Pendapatan Com2us di luar negeri saja mencapai 29,1 miliar won atau melonjak 313 persen.
“Kami telah membuktikan kemampuan pengembangan game kami di pasar game mobile global dan sedang mempersiapkan banyak judul game baru lainnya untuk fans kami di seluruh dunia,” kata Choi Baek-yong, Kepala Keuangan Com2us, seperti dikutip dari Korea Times.
Sementara itu, Gamevil yang terkenal dengan seri Zenonia-nya juga berhasil memecahkan reskor pendapatan. Selama kuartal kedua ini, pendapatan Gamevil melonjak 62 persen menjadi 33,2 miliar won.

Ke depannya, Gamevil berencana memperluas bisnis di luar negeri, seperti Amerika Serikat, Cina, dan Jepang dengan kehadiran sejumlah game baru lainnya. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan Com2us melalui platform game mobile bernama “Hive” guna menambah basis mereka di luar negeri dan bersaing dengan developer atau publisher kawakan yang sudah ada, seperti Gameloft atau EA Mobile.
Com2us sendiri didirikan pertama kali pada 1998 silam, dan dua tahun berikutnya diikuti Gamevil. Ke duanya telah menjadi perusahaan game mobile terkemuka sejak era Symbian dan game Java. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir sejak kemunculan platform iOS dan Android, keduanya belum mampu melakukan bisnis yang baik di pasar game Android dan iOS akibat ketatnya persaingan dari berbagai perusahaan di negara lain.
Analis dari KDB Securities mengatakan, ada tiga langkah utama pada ke duanya untuk mengejar kesuksesan saat ini. Pertama, menghemat biaya royalti untuk penerbitan game mobile game mereka. Lalu, mereka mendapat margin keuntungan tambahan berkat game yang mereka kembangkan sendiri, namun bukan dari developer pihak ketiga. Dan terakhir yang paling penting adalah target pasar game mereka bukan hanya di Korea Selatan, melainkan di seluruh dunia.
Selain itu, pendapatan keduanya lebih banyak berasal dari konten in-app-purchase. Ini mengingat game yang mereka publikasi di toko aplikasi resmi, seperti Google Play Store dan iOS App Store adalah gratis untuk di-download dan dengan model free-to-play.
 
                                                                                        

 
                                                                                        
 
										
 
										 
										
 
										 
										 
												







 
												
