Tahun Ajaran Baru Banyak Hacker Mulai Beraksi
Tahun ajaran baru di berbagai universitas tentunya paling ditunggu-tunggu bagi mahasiswa baru. Namun bagi awal kuliah ini rupanya menjadi gerbang pembuka bagi hacker melakukan aksi jahatnya. Sebuah laporan terbaru menemukan, Hacker sering menargetkan universitas selama periode awal mahasiswa mulai kembali masuk kuliah.

Selama tahun ajaran baru dimulai, sistem keamanan cyber universitas cenderung melemah. Ini karena banyaknya mahasiswa, baik mahasiswa baru dan senior yang mengaktifkan jaringan WiFi kampus secara bersamaan sehingga sistem keamanan kampus tidak bisa bekerja secara optimal.
“Universitas merupakan tambang emas bagi penjahat cyber untuk mencari uang melalui informasi pribadi orang,” ujar Stephen Boyer, CEO BitSight, salah satu perusahaan keamanan cyber terkemuka, dikutip dari CNBC.
Selain soal uang atau penipuan online, hacker juga menargetkan sejumlah penelitian berharga yang ada di dalam kampus. Data penelitian tersebut bisa mereka jual ke klien mereka atau disebarluaskan di dunia maya.
Yang paling mengkhawatirkan dari serangan hacker ini, menurut Boyer ialah mereka memanfaatkan kampus untuk menyerang instansi lainnya. Biasanya, kampus menjalin banyak hubungan dengan pihak luar, seperti instansi pemerintah dan swasta.
“Ini benar-benar penting untuk menyadari bahwa keamanan cyber adalah masalah sistemik. Kita semua berada dalam jaringan yang sama, masalah di satu tempat bisa menyebabkan masalah di tempat lain, terutama di perguruan tinggi,” ungkap Boyer.
Ia menjelaskan, hacker umumnya menyusup ke dalam kampus melalui malware atau virus komputer berbahaya. Sebagai contoh, hacker menyamarkan virus Trojan Horse dalam bentuk sebuah plugin browser atau juga Adware, lalu disebar ke sejumlah mahasiswa di salah satu kampus.











