Acer: Terus Bersaing di Era PC+
Hadirnya berbagai macam produk komputer pribadi dalam beberapa tahun belakangan ini membuat perusahaan yang bergerak di bidang produksi perangkat PC, baik desktop maupun laptop, harus menyesuaikan diri dan mengikuti tren yang ada. Hal itulah yang dipercaya oleh Acer, salah satu pemain besar di industri PC dunia, sebagai salah satu kunci untuk terus bersaing di era yang ada saat ini. Pihak Acer sendiri menyebut era ini sebagai era PC+.

Menurut pihak Acer, mereka tidak hanya harus bisa bersaing di pasar PC tradisional, seperti laptop, desktop, monitor, dan proyektor saja, tetapi juga di pasar perangkat seperti smartphone, tablet, dan juga wearable. Oleh karena itu, Acer terus mengkreasikan perangkat-perangkat smartphone dan tablet baru. Dalam beberapa bulan terakhir, pihak Acer telah merilis produk-produk smartphone dan tablet baru, antara lain Liquid E700, smartphone triple SIM perdana dari brand ternama; Liquid Jade, Liquid Z500, dan Liquid X1, yang akan diperkenalkan di Indonesia dalam waktu dekat; Iconia Tab 10, Iconia One 7, dan Iconia One 8; serta Aspire Switch. Tidak ketinggalan, mereka juga akan segera mengumumkan ketersediaan produk smart wearable perdana mereka, Liquid Leap, dalam waktu dekat.


Acer sendiri selama ini memengang 3 kunci untuk meningkatkan daya saing mereka di era PC+ ini, yaitu menghadirkan produk inovatif, menerima masukan dari konsumen, serta memberikan value added service berupa customer service yang baik ke pelanggan. Untuk customer service, Acer mendapatkan penghargaan sebagai brand dengan customer service terbaik di Indonesia untuk produk IT. Hal itu membuktikan komitmen Acer untuk memberikan value added service yang baik ke pelanggan mereka.


Sayangnya, langkah Acer untuk bersaing di era PC+ ini harus dijalani tanpa Presiden Director Acer Indonesia, yang selama 17 tahun telah membesarkan nama Acer di Indonesia. Jason Lim, Presiden Director Acer Indonesia akan segera meninggalkan posisinya. Namun, Jason yakin langkah Acer ke depannya akan semakin kuat karena penggantinya, Herbert Ang, juga memiliki jam terbang tinggi dalam membangun brand Acer di Indonesia.













