Kereta Bawah Tanah Tanpa Masinis akan Dibangun di London
London sudah siap menawarkan moda transportasi kereta bawah tanah paling maju di dunia. Kota tersebut dilaporkan tengah merancang teknologi kereta bawah tanah yang dapat beroperasi tanpa awak masinis.

Pengembangan kereta bawah tanah tanpa masinis ini diperkirakan akan memakan biaya sekitar US$ 16 miliar. Sedangkan open tender untuk proyeknya baru akan digelar awal tahun depan dan pengumuman pemenang ditentukan pada 2016.
Kereta canggih ini, seperti dikutip dari BBC, dijadwalkan beroperasi mulai 2022 mendatang. Ada empat jalur yang sudah disiapkan untuk tahap awal, yaitu Piccadilly, Central, Waterloo & City, dan Bakerloo.
Setelah pemerintah kota London mengumumkan proyek tersebut, hal ini langsung menimbulkan reaksi keras dari serikat pekerja kereta Inggris (RMT). Mereka prihatin, proyek ini sama saja dengan menggantikan tenaga masinis dengan mesin atau robot. Dengan demikian, masinis ini akan kehilangan pekerjaan mereka.

Tube sendiri sudah menjadi angkutan umum utama bagi Londoners, sebutan masyarakat yang tingggal di London. Tiap tahunnnya, ada sekitar 1,26 miliar penumpang yang menggunakan Tube atau setara 3,7 juta penumpang tiap harinya.
Kereta bawah tanah di London juga merupakan jaringan transportasi kereta tertua di dunia karena sudah berumur 151 tahun. Ketika pertama kali diluncurkan pada Januari 1863 di Baker Street, Tube masih menggunakan tenaga uap.
Meski disebut sebagai kereta bawah tanah, namun lebih dari separuh jalur keretanya berada di atas tanah. Menariknya, Tube juga memiliki jaringan jalur rel dan stasiun bawah tanah paling dalam di dunia, yakni 67 meter di bawah permukaan tanah. Jalur sekaligus stasiunnya itu terletak di Hamstead Heath, daerah London Utara.















