Review Corsair Vengeance LPX 16GB (4x4GB) DDR4-2800Mhz CL16
Setting
Dalam semua pengujian RAM DDR4 di JagatReview, kami mematikan semua fitur power saving pada CPU dan juga OS untuk menjaga hasil kami agar tetap konstan. Prosesor Core i7-5820K ditetapkan pada speed 4000Mhz, dan Ring Frequency ke 3000Mhz, sehingga hasil kami tidak terlalu berbeda jauh dengan hasil user biasa yang menjalankan sistemnya pada keadaan default. Sebagian besar voltage yang kami gunakan pada pengujian adalah voltage AUTO atau default, kecuali CPU VCore yang diset manual ke 1.2V.
Untuk voltase memori, jika ada XMP, kami menggunakan VDimm dari XMP, jika tidak ada maka kami akan menggunakan voltage yang tertera pada spesifikasi produk.
Pada akhirnya, kami juga menyertakan performa RAM DDR4-2133 CL 15-15-15-36 2T 4 x4GB (single rank) Quad Channel sebagai baseline performance di platform X99 untuk perbandingan, karena sebagian user akan menggunakan konfigurasi tersebut pada keadaan default.
Berikut ini setting kami untuk performance test:


Catatan: Profil XMP pertama, yakni DDR4-2800 menggunakan BCLK yang ‘tidak standar’, yakni 127.25 Mhz. Karena itu, kami terpaksa menurukan CPU Multiplier dan Ring Frequency Multiplier untuk membuat prosesor tersebut mendekati setting referensi kami (CPU 4000Mhz dan Ring 3000Mhz) – pada akhirnya kami mendapat kecepatan CPU pada 3944Mhz, dan Ring di 2926 Mhz. Penurunan frekuensi CPU dan Ring ini tentunya akan sedikit mengurangi skor yang dikeluarkan. Meski demikian, kami percaya bahwa penggunaan RAM DDR4-2800 sudah akan memberi peningkatan performa yang cukup baik, walaupun CPU-nya sedikit diturunkan dari setting reference lab JagatReview.com
Performance Test
AIDA64 4.60

Aplikasi AIDA64 (dahulu bernama Everest) sangat popular di kalangan tester/reviewer untuk menguji performa memori mereka, ini disebabkan karena aplikasi tersebut memang sangat dipengaruhi performa subsistem memori, antara lain frekuensi kerja memori, frekuensi memory controller pada sistem, dan juga latency dari memori yang digunakan.


3DMark 11 Physics

3DMark11 merupakan sebuah 3D Benchmark berbasiskan API DirectX 11. Ada beberapa skor yang diberikan oleh benchmark ini, mulai dari Graphics Score, Physics Score dan Combined Score. 3DMark 11 Physics Score merupakan hasil dari pengukuran 3Dmark11 akan kecepatan CPU dan RAM dalam memproses simulasi perhitungan physics dengan Bullet Open Source Physics Library. Bandwidth memori yang tinggi akan membantu pencapaian skor lebih besar. Pengujian ini hampir tidak dipengaruhi oleh GPU.

7-Zip 9.20 x64

7-Zip 9.20 x64 adalah aplikasi yang biasa digunakan untuk melakukan kompresi file. Disini kami melakukan kompresi file campuran (JPG, MP3, video HD, dan lain sebagainya) sebesar 766MB, dan mencatat seberapa cepat sistem kami dalam melakukan kompresi tersebut. File dikompress ke format .7z, compression level Ultra, compression method LZMA2, dictionary size 64MB, word size 64, solid block size 4GB, dan menggunakan semua thread yang bisa dimanfaatkan CPU (misal: Core i7-5820K bisa menjalankan kompresi menggunakan 12 thread yang tersedia). Memori yang kencang akan membantu proses kompresi file menjadi lebih cepat.

Adobe Media Encoder CC

Pada pengujian ini, kami memanfaatkan Adobe Media Encoder CC untuk melakukan export video dari sebuah sequence berisikan Video 4K, lalu mengubahnya ke format 720p Android 29.97 FPS. Selain kecepatan CPU, memori dengan performa tinggi akan mengakselerasi pekerjaan ini.

Walau standar DDR4 memiliki baseline default yang sudah cukup tinggi (DDR4-2133), namun penggunaan DDR4-2800/DDR4-3000 masih bisa memberi bandwidth ekstra sebesar 7%, dan juga sedikit mempercepat beberapa pekerjaan yang bergantung pada kecepatan memori seperti file compression dan video encoding.












