Review Asus Crossblade Ranger: Republic Of Gamers untuk Kaveri
BIOS

Tak banyak yang bisa dikomentari mengenai BIOS sebuah motherboard ASUS. Perusahaan yang satu ini tidak pernah mengecewakan kami dalam urusan kelengkapan fitur yang ditanamkan dalam BIOS. Pengaturan yang ditawarkan merupakan salah satu yang paling lengkap yang dapat kami temukan dalam sebuah motherboard FM2+.
BIOS ini mampu memberikan keseimbangan antara pengguna awam yang hanya membutuhkan pengaturan fungsi dasar, dengan kebutuhan seorang enthusiast yang menginginkan pengaturan penuh terhadap semua fitur yang tertanam dalam motherboard ini. Tak mudah untuk merancang sebuah BIOS yang mampu menyeimbangkan kebutuhan dua kubu yang kelihatannya saling berseberangan. Entah kenapa sepertinya formula yang berhasil diterapkan ASUS pada BIOSnya terlihat seperti yang paling tepat saat ini.
Sudah merupakan rahasia umum bahwa BIOS yang diusung oleh motherboard ASUS adalah salah satu yang cukup lengkap, Crossblade Ranger pun dengan bangga menjunjung warisan ini. Bagi para enthusiast BIOS dari sebuah motherboard ASUS adalah surga bagi mereka. Apakah ini membuat BIOS ini tidak ramah bagi pengguna awam? Dengan EZ Mode yang disediakan ASUS, BIOS ini menjadi lingkungan yang ramah sekali bagi pengguna awam. Dalam EZ Mode, semua pengaturan dasar dikumpulkan dalam satu halaman sehingga memudahkan mereka yang tidak ingin “menyelam” terlalu dalam untuk menemukan fungsi tertentu.
Selain mode EZ Mode, terdapat pula mode EZ Tuning Wizard. Fitur yang satu ini akan meningkatkan kemampuan sistem Anda sesuai dengan kebutuhan dan hardware yang ada. Fitur ini merupakan fungsi overclocking secara automatis yang ditujukan bagi pengguna awam. EZ Tuning Wizard akan mempertimbangkan jenis pendingin yang Anda miliki dan peruntukan penggunaan sistem Anda.
Satu lagi fitur yang kami perlu sebutkan adalah diintegrasikannya fitur SSD secure erase kedalam BIOS. Ini akan memudahkan melakukan operasi tersebut tanpa menggunakan operating system terpisah.
Utility

- USB 3.0 BOOST: utility yang dapat meningkatkan kecepatan transfer data pada port USB 3.0. ASUS mengklaim peningkatan hingga 170% untuk transfer data dengan bantuan utility ini.
- ROG CPU-Z: utility yang dapat membuat Anda melihat spesifikasi dari hardware Anda, seperti prosesor, RAM, dll.
- USB BIOS Flashback: memungkinkan Anda memperbaharui BIOS tanpa adanya CPU ataupun RAM terpasang.
- USB Charge+: mengisi ulang baterai gadget Anda diklaim akan menjadi lebih cepat bila menggunakan bantuan utility ini
- Digi+ Power Control: mengontrol semua power yang ada secara akurat sehingga tidak membuang energi secara percuma.
- AI Suite 3: software lengkap ini menampung semua fitur ASUS seperti, Oveclocking via Windows, mengatur konsumsi energy dengan mode yang ada, pengaturan kecepatan kipas, mengatur voltase dan sebagainya.
CPU-Z dan GPU-Z
Kami mencoba 2 mode dalam motherboard ini, yaitu Normal dan OC Tuner
Pada mode Normal, prosesor berjalan pada 3799 MHz dengan voltase yang sayangnya terbaca error oleh CPU-z. Memory kami jalankan secara SPD dengan kecepatan 1600 MHz dan latency 11-11-12-28. GPU sendiri berjalan default dengan clock 758 MHz.




OC Tuner
Pada mode OC Tuner, prosesor akan dinaikkan multipliernya menjadi 41, sehingga didapatkan frekuensi 4.1 GHz. Saat menjalankan profile tersebut, sistem pun tetap berjalan pada memori yang sama yaitu SPD 1600 MHZ dengan latency 11-11-12-28. Lain halnya dengan memory, IGP atau biasa disebut “vga on-board” ternyata dirubah oleh profile tersebut. Memiliki nilai defult 758 MHz, angka tersebut berubah ke 960 MHz ketika profile OC Tuner dinyalakan. Sistem juga akan mematikan semua fitur power saving yang ada.


















