BlackBerry Masih Alami Kerugian
BlackBerry melaporkan mengalami penurunan pendapatan jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya selama kuartal ketiga tahun ini. Kendati demikian, produsen asal Kanada sudah berhasil memperkecil kerugian yang dideritanya pada 2013 lalu. Pendapatan BlackBerry anjlok dari US$ 1,19 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi US$ 793 juta. Hasil inipun jauh di bawah ekspektasi analis yang sebelumnya memproyeksikan, BlackBerry mampu mencatatkan pendapatan US$ 931,5 juta. Setelah mengumumkan laporan pendapatan tersebut, saham BlackBerry anjlok 5,4 persen menjadi US$ 9,52.

CEO BlackBerry mengaku kecewa hasil kuartal ketiga ini. “Ini angka yang jelas dan bagi kami, ini tidak memuaskan.. Kami akan mencapai itu, namun saat ini kami akan mengalihkan perhatian kami untuk pendapatan.” ungkapnya, dikutip dari Reuters.
Chen menjelaskan, penjualan handset yang jauh lebih lemah karena produksinya terbatas membuat pendapatan BlackBerry jadi lebih kecil. Hasil yang lebih baik diperkirakan akan terjadi pada kuartal keempat dan tahun depan nanti mengingat, ketersedian pasokan perangkat mulai bisa diatasi. Dua smartphone baru, BlackBerry Passport dan Classic diyakini akan membantu keuangan BlackBerry.
Hingga saat ini, BlackBerry masih belum bisa meneguk laba. Kerugian yang diderita perusahaan tersebut selama kuartal ketiga sebesar US$ 148 juta. Namun bagaimanapun juga, angka tersebut masih lebih baik ketimbang tahun lalu. Pada kuartal ketiga 2013 lalu, BlackBerry mencatatkan kerugian US$ 4,4 miliar akibat banyak perangkat tidak terjual dan biaya pemecatan pegawai.
















