TSM Technologies Ajak Produsen Lokal Hadirkan Ponsel Berteknologi 4G LTE
Menyambut datangnya era konektivitas 4G LTE di Indonesia, PT Tata Sarana Mandiri (TSM) Technologies selaku perusahaan ODM ( Original Design Manufacturer) yang memiliki pengalaman dibidang mendesain dan memproduksi telepon selular lokal, pada hari ini (04/12), secara resmi mengumumkan kesiapannya dalam memproduksi smartphone yang dilengkapi dengan konektivitas 4G LTE berbasis TDD (Time Division Duplexing) dan FDD (Frequency Division Duplexing).

Untuk lebih memudahkan tujuannya tersebut, TSM Technologies mengajak beberapa merek lokal dan multinasional seperti Polytron, Mito, Advan, Evercoss, dan beberapa merek lokal lainnya, serta Era Jaya selaku distributor. Selain itu, pihak pemerintah melalui Kemenperin dan Kemenkominfo pun turut mendukung upaya dari TSM Technologies ini.
TSM Technologies yang berdiri sejak tahun 2012, memiliki kesiapan dalam menjalani proses desain mulai dari kustomisasi perangkat lunak, sistem operasi, desain interface, desain produk, hingga desain tata letak sirkuit (PCB).

Managing Director TSM Technologies, Benson E. Kawengian, turut menyampaikan rasa antusiasnya terhadap kesiapan TSM Technologies dalam memproduksi smartphone berteknologi 4G LTE dari merek-merek lokal. Beliau menuturkan, “Didukung dengan Qualcomm dengan menggunakan chipset dari seri Snapdragon, TSM Technologies telah berhasil mendesain smartphone berteknologi 4G LTE pada frekuensi LTE di Indonesia seperti 850, 900, 1800, 2100, dan 2300 MHz”.
“Harapan kami melalui kesiapan ini adalah agar produksi ponsel di Indonesia dapat kami perkuat melalui pasokan manajemen rantai (supply chain management), sehingga para industri perangkat telekomunikasi di Tanah Air, dapat lebih giat untuk melakukan produksi ponselnya, dan kedepannya dapat membuat Indonesia mampu bersaing dalam menghadapi persaingan pasar melalui jajaran smartphone merek lokalnya”, tambah Benson.
Pihak pemerintah pun menyatakan siap untuk berperan dan membantu persiapan yang dimiliki TSM Technologies. Melalui perwakilan dari Kemenperin dan Kemenkominfo, keduanya saling berkolaborasi dengan mengeluarkan kebijakan untuk membatasi serbuan jajaran smartphone dan tablet dari luar.
Ignatius Warsito, selaku Direktur Industri Elektronik dan Telematika, Kemenperin, menyatakan bahwa, melalui kebijakan tersebut diharapkan agar para industri-industri lokal dapat lebih leluasa sebagai tuan rumah di persaingan pasar smartphone di Indonesia.












