Apple Car akan Siap Lima Tahun Lagi

Pekan ini iCar menjadi berita terhangat. Perusahaan warisan Steve Jobs tersebut kabarnya tengah mempersiapkan proyek besar terbarunya, yakni sebuah mobil pintar yang akan menjadi saingan Google Car karena kabarnya mobil tersebut juga akan memiliki teknologi yang sama, yakni self driving. Tak heran Apple mulai mempersiapkan diri untuk mencapai tujuan tersebut, dari mengumpulkan tenaga ahli hingga mengembangkan teknologi pendukungnya.
Apple terlihat serius dengan proyek tersebut dan bahkan sudah merekrut sejumlah orang yang berasal dari industri motor dan perusahaan otomotif terkemuka, di antaranya dari Tesla dan Mercedes-Benz untuk mengerjakan Apple Car. Dan kini menurut kabar terbaru yang dilansir dari Bloomberg, Apple merencanakan peluncuran mobil tersebut lima tahun lagi atau tepatnya tahun 2020.
Rentang waktu tersebut memang lumrah dalam dunia otomotif yang rata-rata membutuhkan waktu lima hingga tujuh tahun untuk mengembangkan sebuah mobil, dan menggarisbawahi tujuan agressif dari proyek tersebut dan akan siap bertempur dengan pabrikan lain seperti Tesla Motors Inc. dan General Motors Co dimana kedua pabrikan tersebut menargetkan tahun 2017 akan merilis kendaraan elektrik yang bisa berjalan lebih dari 200 mil dalam sekali pengisian baterai dan akan memakan biaya kurang dari $40,000.
Dari berita minggu lalu disebutkan bahwa kini Apple memiliki ratusan pegawai yang mengerjakan sebuah proyek yang disetujui CEO Apple, Tim Cook, tahun lalu. Bahkan proyek yang disebut dengan Titan tersebut bisa saja melibatkan hingga 1000 pegawai Apple karena Apple ingin memburu waktu untuk mengejar momen para produsen mobil yang sudah siap meluncurkan mobil elektrik terbaru mereka.
Menurut seorang nara sumber yang disebut mengetahui tentang proyek tersebut menyebutkan bahwa Apple mungkin akan memutuskan untuk membatalkan upayanya dalam membuat mobil atau menundanya jika para eksekutif tidak senang dengan kemajuannya, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya dengan proyek rahasia lain. Tim mobil yang berjumlah sekitar 200 orang, mulai direkrut dalam waktu beberapa bulan ini karena perusahaan mencari ahli dalam teknologi baterai dan robotik.














