Hands-On Review TP-Link Archer C2: Router WiFi AC Murah
Standar wireless network berkecepatan tinggi, Wireless AC/WiFi AC/802.11ac, sudah semakin banyak digunakan saat ini. Sayangnya, salah satu kendala utama, yaitu harga perangkat, sedikit menghambat adopsi WiFi AC. Memang, perangkat pendukung WiFi AC, baik untuk wireless router, wireless access point, maupun wireless network adapter rata-rata masih memilgiki harga yang cukup tinggi.

Salah satu produsen perangkat jaringan ternama, TP-Link, mencoba mengatasi masalah harga tersebut dengan menghadirkan perangkat WiFi AC dengan harga yang relatif rendah. Kami berkesempatan untuk menguji salah satu produk WiFi AC dari perusahaan tersebut, yaitu router murah mereka, yaitu Archer C2. Bagaimana kemampuannya? Kami akan membahasnya dalam artikel berikut ini!
Paket Penjualan

Produk router TP-Link yang satu ini dikemas dalam kemasan boks dengan warna khas perusahaan tersebut, yaitu hijau muda – putih. Info terkait spesifikasi dari router ini banyak ditampilkan di boks tersebut. Label “AC 750” dengan jelas tertera di beberapa bagian boks ini yang menandakan bahwa Archer C2 mendukung bandwidth maksimal hingga ~ 750 Mbps.
TP-Link hanya menyediakan sedikit perlengkapan untuk mendukung penggunaan router ini. Hal itu wajar mengingat Archer C2 termasuk dalam perangkat “entry-level” untuk WiFi AC dan memang perlengkapan yang disertakan merupakan perlengkapan dasar yang dibutuhkan untuk penggunaan sebuah router. Perlengkapan yang disertakan adalah:
TP-Link Archer C2

Router Archer C2 sendiri memiliki ukuran yang cukup besar untuk sebuah router entry-level. Berdasarkan informasi dari sang produsen, perangkat ini memiliki dimensi 230 x 144 x 35 mm. Sekujur bodi bagian atas dari router ini menggunakan motif khusus yang membuatnya terlihat menarik, serta tidak menimbulkan kesan “router murah”.
Archer C2 merupakan router dual-band, 2.4 GHz dan 5 GHz, yang mampu beroperasi di kedua frekuensi tersebut secara simultan. Sebagai router “AC 750”, Archer C2 mendukung bandwidth maksimal hingga 300 Mbps di 2.4 GHz dan 433 Mbps di 5 GHz. Standar tersebut bisa disebut sebagai standar WiFi AC terendah, tetapi cukup wajar digunakan oleh router ini mengingat harganya yang murah.

Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, Archer C2 menggunakan chip dari MediaTek sebagai basisnya. Router ini menggunakan WiSOC MT7620A sebagai chip utama dengan dukungan 2T/2R untuk wireless network frekuensi 2.4 GHz, sehingga memiliki total bandwidth 300 Mbps di frekuensi tersebut. Untuk dukungan WiFi AC dan frekuensi 5 GHz, TP-Link menambahkan chip MT7610E yang mendukung 1T/1R di 5 GHz dengan bandwidth maksimal 433 Mbps.
Terdapat sederet lampu indikator yang ada di bagian atas-depan perangkat. Deretan lampu indikator tersebut menunjukkan status untuk power, WiFi LAN, WAN/Internet, USB, serta WPS. Khusus untuk indikator USB dan WPS, keduanya bisa berkedip untuk menunjukkan bahwa router tengah melakukan proses terkait dua fungsi tersebut.

Di bagian belakang perangkat, terdapat beberapa port konektivitas, yaitu 1 port daya, 1 port USB 2.0, 4 port Gigabit Ethernet untuk LAN, dan 1 port Gigabit Ethernet untuk WAN. Terdapat juga 2 konektor antena untuk memasang antena yang disediakan di paket penjualan perangkat. Beberapa tombol juga terdapat di bagian tersebut, yaitu tombol power, tombol WPS/reset, dan tombol wireless on/off.

Terdapat cukup banyak lubang ventilasi di sisi samping dan bawah dari router Archer C2 ini. Banyaknya lubang tersebut dimaksudkan agar udara panas di dalam Archer C2 dapat dibuang dengan mudah ke luar. Secara umum, Archer C2 sendiri tidak menghasilkan panas berlebih selama digunakan dalam pengujian kami kali ini.
















