Rusia Ancam Tutup Akses Google, Facebook, dan Twitter

Ketegangan antara pihak pemerintah Rusia dan Amerika Serikat tampaknya akan terus berlanjut. Kali ini pihak Rusia memberikan peringatan ke tiga perusahaan raksasa asal Amerika Serikat diantaranya Google, Facebook dan Twitter. Peringatan tersebut berkaitan dengan pelanggaran hukum internet di Rusia, bahwa ketiga perusahaan tersebut harus mematuhi badan sensor yang sudah dibentuk oleh Rusia.
Dalam surat peringatan tersebut, pihak Rusia meminta kepada Google, Facebook, dan Twitter untuk membantu menutup berbagai konten yang berpotensi menyebabkan keresahan atau fitnah yang tersebat melalui layanan mereka. Hal ini dikarenakan bahwa pihak Rusia tidak memiliki cara dalam menutup situs-situs tertentu yang menyebarkan konten negatif terhadap pemerintahan Rusia.
Untuk itu, Rusia meminta agar Google, Facebook dan Twitter wajib menyerahkan data para blogger yang ada di Rusia yang memiliki lebih dari 3000 pembaca per hari, serta langsung menutup akses situs tersebut. Jika permintaan Rusia ini tidak dikabulkan oleh ketiga perusahaan tersebut, sanksi ancaman yang akan dilakukan adalah menutup akses Google, Facebook dan Twitter di negara yang dijuluki “Beruang Merah” itu.
Rusia secara resmi mengesahkan peraturan undang-undang pada tahun 2014 yang berisikan bahwa jaksa Rusia berhak untuk memblokir situs tertentu yang berisikan konten berpotensi mengancam keamanan negara tanpa harus menunggu keputusan pengadilan. Untuk itu, pihak Rusia memerintahkan agar para blogger di negaranya untuk mendaftarkan diri dan memberikan identitas lengkap mereka.
Dalam memberikan laporan transparansi, Google, Facebook dan Twitter dilaporkan sudah memberikan beberapa informasi tentang penggunanya ke Rusia dan Amerika Serikat. Namun, laporan yang diterima oleh Rusia lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang diterima oleh pemerintah Amerika Serikat.
Sumber: The Guardian











