Computex 2015: Menjajal Virtual Reality Bersama NVIDIA

Ajang pamer teknologi dan produk berbasiskan NVIDIA di ajang Computex 2015 mengambil tempat di Hotel Grand Hyatt. NVIDIA memang tidak tanggung-tanggung dalam memanjakan pengunjung karena semua unit demo yang disediakan dapat dicoba dengan bebas oleh pengunjung. Beberapa di antaranya seperti notebook dengan teknologi G-Sync, demo teknologi DirectX 12 dengan Square Enix Project Witch, demo Project Cars dengan menggunakan tiga GeForce GTX 980 Ti di monitor 4K G-Sync, Shield, dan masih banyak lagi. Dan tentu saja demo paling mengesankan bagi kami adalah saat menjajal teknologi virtual reality yang ditenagai graphics card NVIDIA.

NVIDIA menyediakan sejumlah ruangan kecil dimana pengunjung dapat mencoba demo virtual reality dengan menggunakan perangkat Oculus Rift.
[toggles class=”yourcustomclass”]
[toggle title=”Menjajal Virtual Reality bersama NVIDIA” class=”in”]
[toggle title=”Oculus Rift Crescent Bay”]
[/toggles]
Kami disajikan dua demo virtual reality yaitu Showdown yang berbasiskan Unreal Engine 4 dan Robinson: The Journey berbasiskan Cry Engine. Untuk demo tersebut kami menggunakan perangkat Oculus Rift “Crescent Bay” dengan menggunakan sistem yang ditenagai satu buah GeForce GTX 980 Ti.

Showdown mengajak pengguna berada di tengah-tengah pertempuran sekelompok pasukan militer masa depan melawan sebuah robot raksasa. Yap! Saat kami mengatakan ditengah-tengah pertempuran, hal itulah yang memang kami rasakan saat perangkat Oculus Rift “Crescent Bay” terpasang di kepala kami. Kami langsung merasakan bahwa dunia di dalam Showdown adalah dunia kami sebenarnya. Hujanan dan desingan peluru dari kedua belah pihak, ledakan akibat bom, partikel-partikel yang beterbangan akibat ledakan semua tersaji sempurna ke hadapan kami. Semua yang kami rasakan selama demo Showdown terasa sangat nyata hingga membuat kami lupa jika kami berada di dalam sebuah virtual reality. Akhirnya waktu dua menit berlalu yang menandakan saatnya kami kembali ke dunia nyata yang sebenarnya.

Demo kedua, Robinson: The Journey, mengajak pengguna berada di sarang sebuah Tyrannosaurus dan dikelilingi oleh sejumlah telur yang belum menetas. Demo kedua memang tidak semenegangkan demo pertama. Akan tetapi saat melihat seekor Tyrannosaurus di hadapan kami sempat membuat kami mundur beberapa langkah.

Jika pada dua demo sebelumnya kami hanya terdiam tanpa bisa mengontrol diri sendiri, NVIDIA juga menyediakan demo virtual reality dengan menggunakan game berjudul EVE: Valkyrye dan Lucky’s Tale dari Oculus. Mengingat antusiasme dari pengunjung, sayang sekali kami hanya sempat mencicipi Lucky’s Tale. Game tipe platformer dengan karakter seokar rubah tersebut tampil menawan saat kami mencobanya dengan Oculus Rift “Crescent Bay”. Sambil menggerakkan karakter tersebut, kami dapat menggerakkan kepala untuk melihat seluruh pemandangan yang tersaji pada level petualangan tersebut. Kami dapat mendekatkan kepala kami ke setiap objek sehingga dapat dilihat dengan lebih jelas dan mendetail, kami dapat melihat tebing dan jurang yang berada di sekitar karakter, dan masih banyak lagi. Yap! Bermain game dengan perangkat virtual reality tampaknya akan menjadi masa depan yang paling dekat bagi dunia gaming.















