Merger dengan Alcatel, Nokia Punya Kekuatan Baru

Seperti yang kita ketahui bahwa divisi mobile dari Nokia telah diakuisisi oleh Microsoft sejak tahun 2013 silam. Sesuai dengan perjanjian, Nokia tidak boleh mengeluarkan produk smartphone apapun, hingga tahun 2016 mendatang.
Menemui para awak media saat buka bersama di acara konferensi pers 150 Aniversary Nokia, Niko Steffanus Sutikno memberikan penjelasan mengenai wacana akan kembalinya Nokia ke bisnis gadget tersebut.
“Kalau produk tablet, Nokia memang tidak memiliki larangan untuk memproduksi. Saat ini seperti yang anda ketahui kami telah meluncurkan produk tablet Nokia N1 berbasis Android. Produk tersebut juga telah mulai beredar secara global, meski hingga saat ini belum diketahui apakah produk tersebut akan masuk pasar Indonesia.
“Baru-baru ini kita juga sudah merger dengan Alcatel, diharapkan bisa memberikan kekuatan bisnis baru bagi Nokia,” ujar Niko. Alcatel diketahui sebagai brand telepon selular, namun rupanya memiliki latar belakang bisnis yang sama dengan Nokia di dunia jaringan telekomunikasi.
Kekuatan baru dari Alcatel digadang-gadang akan memberikan dukungan bagi Nokia untuk kembali ke bisnis smartphone. Namun sepertinya belum ada program konkret yang direncanakan kedua belah pihak. “Sejauh ini baru tahap MoU, mengenai bentuk kerjasamanya belum ada program yang pasti. Yang jelas setelah merger akan menggunakan nama Nokia” tambah Niko.












