Warga China Tidak Beli Smartphone Baru, Produsen Alami Kesulitan
Sejak beberapa tahun terakhir ini, China menjadi pasar smartphone terbesar dunia. Berdasarkan laporan yang ada, China disebut menjadi tempat terjualnya sepertiga dari total penjualan smartphone di seluruh dunia. Ketika pasar smartphone mulai menurun di negara tersebut, produsen-produsen ternama pun mulai bersiap menghadapi masa-masa sulit.

Penjualan smartphone di China sendiri memang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga menjadikan negara tersebut sebagai ladang yang sangat potensial bagi produsen, baik yang berasal dari China sendiri maupun beberapa pemain besar dari luar. Namun, di beberapa bulan terakhir ini, prediksi penjualan smartphone di negara tersebut ternyata tidak tepat, dengan angka penjualan di bawah angka prediksi. Itu menunjukkan bahwa pasar smartphone di China menunjukkan tanda-tanda melemah.
Produsen ternama di negara tersebut, Xiaomi, disebut bisa saja gagal mencapai target peningkatan penjualan mereka karena pasar di negara asalnya sendiri tidak lagi bergairah mencari smartphone baru. Pemain lain dari luar, seperti Samsung, juga merasakan dampak dari menurunnya minat warga China membeli smartphone baru mereka, terutama dari rendahnya adopsi produk flagship mereka, Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge. HTC disebut juga merasakan hal yang sama.
Turunnya minat terhadap smartphone baru di China, selain karena kondisi keuangan yang kurang baik di negara tersebut, disebut juga terjadi karena pemerintah meminta dua operator seluler di negara tersebut untuk memangkas pengeluaran untuk subsidi. Selama ini, warga China bisa mendapatkan smartphone baru di harga di bawah yang standar karena adanya subsisi dari operator. Dengan dipangkasnya subsidi, mereka harus mengeluarkan dana lebih untuk membeli smartphone, sehingga menurunkan tingkat pembelian perangkat baru.
















