Lenovo Ubah Divisi Smartphone Menjadi Motorola

Januari 2014 lalu, Lenovo umumkan akan mengakuisisi Motorola dari Google sebesar US$2,91 Milyar. Ini jelas merupakan langkah nyata untuk meningkatkan posisi mereka di industri smartphone. Kedua belah pihak menyelesaikan kesepakatan Oktober lalu dan sekarang Lenovo telah memperlihatkan bagaimana ambisi sektor handset yang kini terus bergerak maju.
Bisa ditebak, Lenovo melebur divisi smartphone yang sudah ada – Lenovo Mobility – agar lebih efektif dengan Motorola (setelah semua, mengapa menghabiskan hampir US$ 3 milyar pada merek kelas atas dan belum mengambil keuntungan dari itu?). Rick Osterloh, mantan presiden Motorola, akan mengawasi unit smartphone yang dijadikan satu tersebut meskipun Lenovo menyatakan masih berencana untuk menggunakan kedua merek.
Seperti PCWorld laporkan, Lenovo sejauh ini belum mengambil keuntungan dari akuisisi tersebut dan masih kehilangan uang. Lenovo juga telah kehilangan tempatnya sebagai salah satu dari lima vendor smartphone terbesar berdasarkan perusahaan riset Canalys; meningkatnya persaingan di Cina tidak membantu hal-hal.
Awal bulan ini, Lenovo mengumumkan akan merumahkan 3.200 karyawan. Perusahaan Cina berharap upaya restrukturisasi akan membantu mengurangi biaya dan meningkatkan divisi mobile. Padahal Lenovo hanya membayarkan di bawah US$3 Milyar untuk mendapatkan Motorola, jauh lebih murah dibandingkan dengan US$12,5 Milyar yang Google bayarkan untuk mendapatkan divisi mobile Motorola pada tahun 2012. Selain itu Google juga menampung lebih dari 25.000 pekerja.














