Teknologi Cetak 3D Dipamerkan di Ajang FGD Expo 2015

Jika anda mengunjungi FGD Expo 2015, anda bisa berkunjung ke 3D Printing Expo untuk melihat kecanggihan teknologi printer 3D. Disana anda bisa melihat demo dan seminar tentang produk printer 3D serta pengoperasiannya. Beberapa booth produsen printer 3D yang hadir mulai dari Klix3D, Stratasys, IP3D, Makerbot 3D, dan lain-lain.
Sanjaya selaku Corporate Marketing IP3D mengungkapkan bahwa teknologi printing tiga dimensi saat ini tengah berkembang di Indonesia. Namun mayoritas masih di dominasi oleh para startup, untuk prototipe rancangan produk. “90 persen pengguna adalah pembuat prototipe, seperti drone dan lain-lain.10 persen sisanya adalah orang-orang yang hobi dengan desain dan cetak 3D,” ujar Sanjaya. Hal tersebut karena teknologi cetak 3D masih sangat membutuhkan biaya yang tinggi. Untuk satu unit perangkat printer 3D dari IP3D berukuran kecil saja bisa seharga 15 juta rupiah. Proses cetak 3D juga memakan waktu lama. Untuk benda seukuran botol sirup saja bisa membutuhkan waktu hingga 3 hari.


Sementara StrataSys yang merupakan produk prnter Eropa juga menampilkan produk printer 3D mereka. Teknologi printer 3D yang mereka hadirkan menggunakan teknologi bahan resin sebagai adonan cetak. Teknologi asal Eropa ini terlihat memiliki ukuran yang sangat besar, tapi untuk kebutuhan daya yang diperlukan hanya seukuran pendingin ruangan (AC). Mesin cetak 3D dari StrataSys mampu menghasilkan cetakan dengan presisi mencapai 16 micron.
Rudy Kho, perwakilan dari Stratasys mengatakan bahwa produk mereka saat ini banyak dipesan oleh perusahaan manufaktur. Sependapat dengan Sanjaya, sejauh ini produk printer 3D belum digunakan untuk mencetak produk end user. Juga harganya masih sangat mahal, karena demandnya masih sedikit. Namun diwaktu mendatang, diprediksi akan jauh lebih murah karena demand akan terus meningkat dan jumlah shiping jauh lebih banyak.














