Himbauan Kaspersky dalam Mengatasi Spamming dan Phising

Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini, semakin rentan pula kejahatan cyber yang mengintai terutama bagi para pengguna internet dan perangkat pintar. Hari Selasa (29/9), Kaspersky Lab sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa dan solusi keamanan terbesar di dunia memaparkan mengenai bahaya spamming dan phising yang tengah marak di dunia terjadi di dunia.
“Secara global, kasus spamming dan phising ini terjadi di internet sebanyak 42,35 persen. Sementara kasus lainnya terjadi di social networking, bank, online store, e-pay system dan lain sebagainya.” Jelas Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager untuk Kaspersky Lab. “Di Indonesia sendiri, kasus spamming dan phising ini terjadi sebanyak 61,9 persen di bulan Januari 2015. Kasus ini mulai perlahan menurun di bulan Juni 2015 kemarin dan memang tidak sebanyak kasus malware yang semakin lama semakin meninggi, tetapi angkanya sendiri masih di atas 50 persen.”
Sementara itu dijelaskan juga bahwa tiga perusahaan besar yang sering terkena kasus penyerangan cyber ini antara lain menyangkut Yahoo, Facebook dan Google. Phising saat ini menggunakan aplikasi yang sederhana, tetapi mampu mengelibui pengguna jika tidak berhati-hati dan teliti dalam melakukan aktivitas internet, terutama ketika berhubungan dengan transaksi seperti payment online atau kartu kredit.
“Situs palsu yang dihadirkan oleh pelaku phising ini terlihat sangat mirip dengan situs aslinya, sehingga terkadang para pengguna suka tertipu jika tidak teliti.” Lanjut Dony.
Untuk bisa mencegahnya, terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain seperti berikut:
- Sangat hati-hati terhadap email atau pesan apapun yang menanyakan data-data pribadi
- Jangan pernah mengisi form pada pesan email yang menanyakan data pribadi
- Periksa URL (alamat situs) apakah dimulai dengan “https://” atau tidak. Situs dengan awalan “https://” umumnya akan lebih aman dan terenkripsi ketimbang “http://”.
- Jangan buka link situs apapun yang berasal dari email, biasakan untuk mengetik URL langsung di halaman browser.
- Cek kembali apakah antivirus yang digunakan telah menyediakan fitur blokir untuk situs-situs phising.
- Pastikan semua browser yang digunakan telah ter-update ke versi baru yang sudah memiliki patch keamanan paling baru.


















