HP Hadirkan Teknologi Printer Anti-Hacker

Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, pencurian pun sudah menjadi kian canggih. Pencurian data umum dilakukan oleh para hacker dengan memanfaatkan “lubang” atau “celah” keamanan dari sebuah sistem atau jaringan perusahaan. HP menyadari bahwa salah satu celah keamanan yang amat jarang diperhatikan adalah printer. Kenapa printer? Karena, dalam sebuah perusahaan besar, printer umumnya terkoneksi ke Internet, memiliki sarana penyimpanan data sendiri, dan kerap digunakan untuk mencetak data-data penting perusahaan. Printer bisa menjadi sumber kebocoran data perusahaan atau menjadi awal dari pembobolan data perusahaan.
Untuk mengatasi masalah ini, HP memperkenalkan teknologi keamanan terbaru yang diimplementasikan ke dalam printer kelas enterprise mereka. Adapun fitur-fitur tersebut adalah:

HP SureStart
Ini adalah proses pengecekan yang serupa dengan pengecekan BIOS motherboard/PC di awal booting. Semua parameter dicek dan dibandingkan dengan kondisi yang seharusnya. Apabila terjadi anomali, atau integritas BIOS dipertanyakan, sistem akan langung melakukan flashing ulang dengan menggunakan salinan BIOS yang dipastikan bersih dari gangguan/masalah. Hal ini umum tersedia pada motherboard kelas menengah ke atas. Metode yang digunakan ini mengingatkan pada teknologi dual-BIOS untuk mengatasi masalah virus CIH di awal tahun 2000an.
HP Secure WhiteListing
Setelah BIOS dipastikan beres, proses booting berlanjut dengan loading firmware yang berisikan fitur-fitur dan mengendalikan fungsi-fungsi printer. HP meletakkan metode pengamanan juga di sini. Dengan Secure WhiteListing, sudah tersedia daftar firmware yang diijinkan untuk bisa dipakai atau di-load. Firmware yang integritasnya tidak bisa dipercaya, tidak akan di-load atau dihidupkan dan printer akan berhenti, menanti IT manager melakukan tindakan.
HP Run-Time Intrusion Detection
Setelah semua sistem hidup dan dipastikan sema firmware terjamin beres, bukan berarti tidak akan ada gangguan, bukan? Run-Time Intrusion Detection berfungsi seperti anti-virus yang terus-menerus memantau sistem memori terhadap kemungkinan terjadi anomali. Jika terjadi gangguan dari luar, sistem akan mengunci dan bisa melakukan reboot. Proses selanjutnya akan kembali ke SureStart dan WhiteListing. Jika masalah berlanjut, printer bisa di-halt untuk menunggu tindak lanjut dari pihak manajemen IT perusahaan.
Untuk Printer Baru dan Printer Lama!
Para pengguna printer HP kelas enterprise versi lama akan turut dapat menikmati peningkatan keamanan ini dengan update software/firmware terbaru. Menurut pihak HP, printer mulai dari tahun 2011 hingga 2014 akan menerima 2 fitu pengamanan: HP Secure WhiteListing dan HP Run-Time Intrusion. Sementara itu, printer enterprise terbaru HP di tahun 2015 (LaserJet Enterprise M506, LaserJet Enterprise MFP M527, dan LaserJet Enterprise MFP M527) tentu akan memiliki ketiga fitur keamanan di atas. Tidak tersedianya chip khusus untuk HP SureStart adalah penyebab printer enterprise sebelum tahun 2015 tidak bisa menerima fitur tersebut.
Menurut pihak HP, karena bentuk pembobolan keamanan bisa beragam, pihaknya akan selalu menyediakan update untuk fitur-fitur pengamanan baru ini.
HP JetAdvantage Security Manager: Kendali Pengaturan yang Lebih Mudah

Apa yang terjadi jika ada banyak printer kelas enterprise di dalam jaringan kantor? Apakah IT manager harus melakukan setting satu-persatu ke semua printer tersebut? Bagaimana kalau ada update firmware? HP kini memperkenalkan JetAdvantage Security Manager. Piranti lunak ini berfungsi untuk mengendalikan semua pengaturan pada semua printer enterprise HP di dalam jaringan yang sama. Sekitar 200 setting keamanan untuk tiap printer dapat diatur dari satu pos saja. Pengaturan pun dapat diaplikasikan secara serentak.














