Hands-On Review Proyektor Acer K138ST
Penggunaan

Ketika pertama kali menggunakan K138ST ini di ruangan yang biasa kami gunakan untuk melakukan pengujian proyektor, kami mendapati proyektor ini kurang bisa menghasilkan gambar yang terang di bidang proyeksi di ruangan dengan lampu menyala. Hal ini cukup wajar mengingat proyektor ini memang tidak dilengkapi dengan lampu yang kuat. Acer tampaknya melakukan itu agar proyektor ini bisa dihidupkan dengan daya rendah, termasuk dari baterai. Ya, Acer juga menyediakan baterai eksternal untuk proyektor K138ST ini, yang sayangnya tidak disertakan saat mereka mengirimkan proyektor ini ke lab. kami.
Saat kami mencoba mematikan lampu di ruangan, barulah proyektor ini bisa menghasilkan proyeksi yang terang dan jelas. Ukuran dari hasil proyeksi proyektor ini pun bisa dikatakan cukup besar untuk proyeksi dari jarak 1.5 m dari bidang proyeksi. Ketika kami mengukurnya, proyeksi yang ditampilkan memiliki diagonal kurang lebih 88 inci. Hal ini menunjukkan bahwa K138ST mendukung proyeksi short throw. Terdapat juga digital zoom hingga 1.7x untuk memperbesar bagian dari hasil proyeksi.
Satu hal yang agak menyulitkan, proyeksi short throw dari K138ST ini membuat pengguna harus meletakkan proyektor sangat dekat dengan bidang proyeksi untuk menghasilkan proyeksi yang tidak terlalu besar. Terlebih lagi, lensa yang digunakan tidak mendukung optical zoom sama sekali, sehingga pengguna harus terus mengubah jarak proyektor ke bidang proyeksi untuk mendapat ukuran yang pas. Di ruangan dengan ukuran terbatas, hal ini tentu saja akan menyulitkan.

Proyektor ini hanya dilengkapi dengan vertical keystone, sehingga pengguna harus menempatkannya tegak lurus dengan bidang proyeksi untuk mendapatkan bentuk proyeksi yang pas. Ini tentu menambah kesulitan pengguna ketika menggunakan proyektor ini dari ruangan dengan ukuran yang terbatas. Namun, untuk ruangan besar dan bidang proyeksi besar, proyektor ini seharusnya tidak akan menimbulkan masalah serupa.

Seperti yang telah kami sebutkan di halaman sebelumnya, proyektor ini mendukung koneksi ke Bluetooth Speaker. Bila Anda ingin menghubungkan proyektor ke speaker menggunakan Bluetooth, Acer telah menyediakan menu khusus untuk mencari speaker Bluetooth yang digunakan dan membangun koneksi. Hal ini bisa dilakukan dengan sangat mudah.
K138ST sendiri menggunakan teknologi DLP untuk pemrosesan cahaya untuk proyeksi. Proyektor ini juga telah mendukung tampilan 3D di bidang proyeksi. Acer melengkapi proyektor ini fitur untuk melakukan proyeksi dari bagian depan ataupun belakang layar, dengan proyektor berada di posisi floor ataupun ceiling.
Selain baterai portabel, Acer juga menyediakan aksesoris wireless receiver untuk proyektor ini. Aksesoris ini seharusnya dipasangkan ke port USB yang ada. Sekali lagi, cukup disayangkan aksesoris ini tidak hadir bersama proyektor ini.
Picture Mode
Acer menyediakan 5 preset display mode dan 1 user preset untuk proyektor yang satu ini. Kelima preset display mode tersebut adalah Bright, Standard, Movie, Picture, dan Game. Berikut ini adalah perbedaan dari penggunaan kelima preset tersebut dalam kondisi ECO Mode dinonaktifkan:
Catatan:
- Hasil di bawah didapatkan dengan memotret hasil proyeksi. Tampilan pada gambar di bawah belum tentu sama dengan tampilan saat Anda melihat langsung ke hasil proyeksi.
- Pengujian dilakukan dengan menggunakan setting default yang disertakan oleh Acer. Sebelum melakukan pengujian, kami melakukan reset to factory default untuk mengembalikan semua konfigurasi ke nilai default. (LumiSense: On, ECO Mode: Off)
- Kondisi ruangan saat pemotretan hasil proyeksi gelap.
[tabs class=”yourcustomclass”]
[tab title=”Standard” active=”active”]
Standard


[/tab]
[tab title=”Bright”]
Bright


[/tab]
[tab title=”Movie”]
Movie


[/tab]
[tab title=”Picture”]
Picture


[/tab]
[tab title=”Game”]
Game

Penggunaan di Ruangan Gelap/Terang
Berikut ini perbedaan hasil proyeksi di konfigurasi yang sama (Picture Mode: Standard, LumiSense: On, ECO Mode: Off) di ruangan pengujian dalam kondisi seluruh lampu dinyalakan (ruangan terang) dan seluruh lampu dimatikan (ruangan gelap).
[tabs class=”yourcustomclass”]
[tab title=”Ruangan Gelap” active=”active”]
Ruangan Gelap



[/tab]
[tab title=”Ruangan Terang”]
Ruangan Terang


Di ruangan terang, perangkat ini terlihat kurang bisa menampilkan proyeksi yang terlihat baik. Mengingat rating konsumsi daya dari proyektor ini yang cukup rendah, hal ini terlihat wajar. Lampu yang disertakan untuk proyektor ini sendiri memang tidak menampilkan ANSI Lumens yang tinggi.
Konsumsi Daya
Acer memberikan rating konsumsi daya sangat rendah untuk proyektor ini, sekitar 38 Watt saja untuk ECO Mode dan maksimal 80 W. Kami mencoba melihat apakah klaim di situs resmi mereka tersebut benar. Kami menguji konsumsi daya proyektor ini dengan menggunakan power meter saat proyektor ini menjalankan suatu scene di file video yang kami gunakan.
Hasil pengukuran konsumsi daya kami sajikan dalam grafik berikut ini:

Kesimpulan
(+) Ukuran ringkas
(+) Paket penjualan dilengkapi carrying bag, mempermudah membawa proyektor ini
(+) Bodi putih, tetapi tidak mudah kotor
(+) Port koneksi memadai
(+) Tersedia remote control
(+) Dukungan untuk Bluetooth Speaker
(+) Konsumsi daya rendah
(+) Opsi aksesoris banyak
(-) Tidak ada informasi ANSI Lumens lampu
(-) Tidak ada mekanisme optical zoom
(-) Short throw sedikit menyulitkan penggunaan di ruangan yang terbatas
(-) Lampu kurang kuat untuk ruangan terang
(-) Harga cukup tinggi

Tidak bisa dipungkiri, K138ST memang didesain khusus sebagai proyektor portabel yang memudahkan penggunanya membawanya ke luar rumah atau kantor. Tas yang disertakan di paket penjualan merupakan salah satu pendukung portabilitas yang patut diapresiasi. Ukuran yang ringkas serta bobotnya yang ringan juga menjadi pendukung kemudahan membawa perangkat ini.
Ukuran ringkas membuat Acer tidak bisa banyak menyertakan port koneksi di K138ST ini. Namun, mereka berhasil meletakkan semua konektor esensial di proyektor ini, sehingga pengguna seharusnya tidak akan kesulitan mencari port yang mereka butuhkan. Acer sendiri juga menyediakan remote control yang mempermudah penggunaan proyektor ini.
Fitur short throw yang diusungnya memang membuatnya bisa menampilkan proyeksi besar dari jarak dekat. Namun, satu hal yang cukup disayangkan, untuk perangkat portabel yang mungkin saja harus digunakan di ruangan yang terbatas, fitur ini justru sedikit menyulitkan pengaturan posisi dari proyektor ini. Bila bidang proyeksi terlalu sempit, mau tidak mau pengguna harus meletakkan proyektor ini dekat sekali dengan bidang proyeksi.
Hingga artikel ini dimuat, kami belum mendapatkan informasi pasti terkait harga proyektor ini di Indonesia. Hanya saja, di beberapa situs di luar negri menampilkan harga proyektor ini di kisaran USD 900. Harga ini bisa dikatakan cukup tinggi untuk proyektor dengan daya lampu yang kurang kuat untuk digunakan di ruangan terang. Namun, portabilitas tinggi dari proyektor ini memang menjadi daya tarik tersendiri yang mungkin saja bisa dibayar dengan harga tersebut.















