Facebook akan Buka Data Center di Irlandia

Facebook kembali akan membuka fasilitas data center barunya. Kali ini Facebook memilih negara Irlandia sebagai lokasi, tepatnya di sebuah desa kecil bernama Clonee, County Meath. Fasilitas ini akan menjadi data center ke enam yang dibangun Facebook.
Pengumuman ini disampaikan Tom Furlong, VP Infrastucture melalui halaman newsroom Facebook. Disebutkan bahwa data center ini akan menjadi yang pertama di Irlandia, dan kedua di Eropa menyusul pembangunan data center pertamanya di Lulea Swedia.
Facebook akan membangun data center barunya ini di atas lahan seluas 227 acre. Seperti di fasilitas terbaru lainnya, data center ini juga sepenuhnya akan menggunakan energi terbarukan, khususnya angin, dan akan menangani trafik web dan kebutuhan komputasi Facebook sendiri di akhir tahun 2017 atau awal 2018. Data center ini tentunya akan dilengkapi dengan teknologi terkini dan menjadikannya sebagai salah satu data center tercanggih, terefisien dan berkelanjutan yang ada di dunia ini.
Dan seperti yang lainnya, fasilitas di Clonee ini juga meliputi server, penyimpanan dan peralatan networking yang didesain para insinyur Facebook. Furlong menjelaskan bahwa di antara server yang digunakan adalah server Yosemite yang merupakan bagian dari Open Compute Project. Selain itu ada juga koneksi cepat Ethernet 100GB.
Pada bulan Juli 2015 lalu Facebook mengonfirmasikan bahwa mereka akan membangun data center di Fort Worth, Texas. Selain itu, Facebook juga akan membangun fasilitas serupa di Altoona di Iowa, Forest City di North Carolina, Lulea di Swedia serta Prineville di Oregon.
Furlong tidak menyebutkan biaya yang dihabiskan untuk membangun fasilitas terbaru Facebook ini.Namun sebagai perbandingan, untuk data centernya yang di Fort Worth Facebook menghabiskan biaya sekitar $1 milyar untuk membangunnya. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas-fasilitas data center ini merupakan proyek padat modal. Beberapa aplikasi web modern seperti Airbnb dan Snapchat dijalankan melalui infrastruktur berbasis awan. Namun seperti yang dilakukan Google, Facebook pun mau tidak mau harus membangun data centernya sendiri untuk menjalankan aplikasinya, tentunya agar bisa memaksimalkan efisiensi.













