Review Inferno: Masih Menjebak !
Robert Langdon (Tom Hanks) terbangun di sebuah rumah sakit, dengan luka dikepala dan mengalami amnesia. Dalam ingatannya, terakhir kali ia sadar saat masih berada di Boston, namun entah mengapa saat ia tersadar kini telah berada di Venice Italia. Dokter yang menanganinya yang bernama Sienna Brook (Felicity Jones) mengatakan bahwa ia sudah tak sadarkan diri saat dibawa ke UGD dua hari yang lalu.

Tak lama berselang, seorang aparat masuk ke rumah sakit dan mencoba membunuh Langdon. Robert Langdon dan Sienna Brook pun melarikan diri dari rumah sakit, dan kemudian bersembunyi. Keduanya tampak bingung, apakah yang sebenarnya terjadi pada Langdon. Dalam kondisi fisiknya yang masih lemah, sesekali mengalami halusinasi dan melihat bayangan-bayangan tentang akhir dunia dan neraka.

Namun entah mengapa Robert Langdon tiba-tiba menemukan sebuah tabung di saku jas yang ia kenakan. Dari tabung tersebut, Langdon menemukan sebuah faraday pointer yang menampilkan sebuah ilustrasi tentang gambaran neraka. Langdon menemukan adanya sandi berupa anagram dengan beberapa huruf-huruf yang teracak. Namun dari firasat dan ingatan yang masih kacau, Langdon menebak bahwa akan ada kekacauan besar dimana seseorang berusaha menhancurkan dunia.
Robert Langdon tak dapat mempercayai kepolisian setempat, ia pun mencoba menghubungi konsulat Amerika di Italia. Tapi apa yang terjadi, justru ia langsung dikepung oleh WHO dan juga aparat kepolisian. Langdon dan Sienna telah siap dengan hal tersebut, akhirnya melarikan diri dan mencoba memecahkan teka-teki itu sendiri.
Penuh Plot Hole dan Intrik
Masih berkutat dengan simbol-simbol dan penyelidikan di seputar benda-benda kuno dan lokasi-lokasi sakral, kali ini Inferno di garap di tiga lokasi berbeda yaitu Venice, Florence dan Hagia Sophia. Dimana Langdon berkejaran dengan para musuh sambil memecahkan teka-teki tentang Inferno yang di wariskan oleh Psikopat Miliarder bernama Zobrist (Ben Foster). Background bangunan-bangunan kuno yang tampak artisitik dan klasik tetap menjadi salah satu nilai jual yang dipamerkan di film ini.

Adegan dibuka dengan adegan saat Robert Langdon terbangun pasca koma di sebuah rumah sakit, dimana pandangan Robert mengabur dan muncul halusinasi tentang neraka dan akhir dunia. Semua terlihat sangat mencekam dan menyeramkan. Sang sutradara tampaknya ingin membawa nuansa thriller di bagian awal, ditambah screenplay dengan transisi cepat dan bergoyang serta backsound bergemuruh. Mirip adegan-adegan di film bergenre Post Apocalypse, namun entah mengapa bagian pembuka untuk film ini malah agak sedikit ‘mengganggu’ untuk disimak.
Inferno masih membawa nuansa yang serius, namun sedikit lebih santai dibanding ketimbang dua film sebelumnya. Mungkin bagi sebagian orang akan mengkritik jika film ini jadi kurang meyakinkan, tapi untuk saya secara pribadi tetap menyukai apa yang disampaikan lewat film ketiga dari trilogi Da Vinci Code ini. Inferno bahkan terkesan lebih ‘aman’ jika dibandingkan dua film sebelumnya yang cukup kontroversial tentang teori konsipirasi. Secara gamblang sejak awal, film ini hanya melibatkan konflik ideologi dari seorang psikopat yang ingin ‘menyelamatkan’ dunia dengan cara yang tak masuk akal.

Jadi jika anda sudah lupa atau bahkan belum pernah menyaksikan dua film pertama, Davinci Code dan Angels & Demons pun rasanya tidak akan masalah. Karena di film ini, konflik dan alur ceritanya tidak memiliki kaitan dari dua film sebelumnya. Tapi jika anda sudah pernah menyaksikan dua film sebelumnya, tentu anda akan tahu kalau anda tak perlu menebak tentang plot berikutnya karena yang terjadi hanyalah berakhir pada kalimat “Sial, tebakan gw salah!”
Untuk sang aktor utama yaitu Tom Hanks, sepertinya peran Robert Langdon sudah menjadi salah satu yang melekat dalam karakter dirinya. Bahkan Tom Hanks terlihat sangat menguasai karakter, sehingga penampilannya tak banyak berubah dari seri sebelumnya kecuali kesan enerjik yang memang lebih minim. Maklum aktor kawakan yang satu ini juga sudah tidak muda lagi. Dapat dilihat dari beberapa adagan kejar mengejar jadi terlihat agak santai. Tapi memang berbeda dengan film yang benar-benar bergenre action, karena aksi kejar mengejar di film ini selalu seru dengan banyak trik dan tipu muslihat.
Hadirnya aktor Irfan Khan sukses memberi udara segar yang cukup mencuri perhatian penonton dengan aksi ‘sok serius’nya. Sejak menyaksikan penampilannya di film Jurassic World, saya cukup yakin kalau aktor berdarah India akan kembali memainkan peran yang agak nyeleneh. Termasuk di film Inferno kali ini,ia memerankan karakter Sims, seorang pengusaha yang membantu kliennya Zobrist dalam menyembunyikan dokumen terkait senjata biokimia.

Secara plot, Inferno juga memiliki kemiripan dengan dua film sebelumnya. Dimana Robert Langdon memeccahkan simbol-simbol dan juga harus berlomba dengan beberapa pihak yang memiliki kepentingan berbeda. Ada yang memiliki misi kekuasaan, misi ideologi dan lain sebagainya. Meskipun secara alur cerita film ini begitu menarik karena sangat sulit ditebak dan banyak plot hole yang menjebak, namun ada pula beberapa adegan yang terkesan terlalu dipaksakan. Beberapa kali Langdon dikepung oleh polisi dan tanpa banyak perlawanan, tampak sangat mudah baginya untuk meloloskan diri bersama Sienna.
Tak salah jika memilih Hans Zimmer music director di film ini. Produser musik film yang satu ini memang selalu berhasil menghadirkan ketegangan lewat semua efek suara. Semua menjadi daramatis dan memacu adrenaline penonton. Walau ada hal yang juga agak berlebihan, salah satunya suara baling-baling drones yang jadi mirip suara helikopter.
Pesan moral disampaikan dibagian akhir juga cukup menyentuh, dimana Robert Langdon dan Elizabeth menyebutkan para teroris selalu berpikir tindakan mereka akan menyelamatkan dunia padahal justru sebaliknya. Alih-alih menyelamatkan dunia, pola pikir mereka justru menjadi hal yang menghancurkan dunia itu sendiri.
Seri film Robert Langdon memang selalu menarik untuk di tonton. Apalagi bagi anda penggemar film dengan tema detektif seperti ini. Memecahkan teka-teki, menebak-nebak alur cerita pasti jadi bagian yang paling menarik, karena pada akhirnya alur cerita yang terbaik adalah yang semakin sulit ditebak. Bahkan dengan durasi yang cukup lama yaitu 121 menit, film ini sama sekali tidak terasa menjenuhkan. Inferno mulai tayang di bioskop tanah air 12 Oktober 2016.
Video Trailer:
Tanggal Rilis: 12 Oktober 2016
Durasi: 121 menit
Genre: Drama, Adventure, Action
Sutradara: Ron Howard
Pemain: Tom Hanks, Felicity Jones, Irfan Khan, Ben Foster, Omar Sy, Sidse Babett Knusden
Studio: Columbia Pictures




 
										 
										
 
										
 
										 
										
 
												






 
												
