Teknologi Intel Core i 7th Generation “Kaby Lake”

Reading time:
January 4, 2017

Tahun 2017 akhirnya tiba dan Intel mempunyai cara spesial untuk menyambutnya. Jika mengikuti berita perkembangan teknologi hardware PC, mungkin Anda sudah mengetahui jika Intel telah merilis prosesor Core i 7th Generation mereka dengan basis arsitektur CPU Kaby Lake pada akhir Agustus 2016 lalu. Walaupun begitu, pada saat itu Intel hanya meluncurkan sejumlah kecil varian prosesor yang diperuntukkan bagi perangkat komputasi mobile, notebook/laptop. Lama dinantikan, pertunjukan utama Intel dengan prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” akhirnya memasuki puncaknya pada minggu pertama Januari 2017. Hari ini Intel secara resmi meluncurkan lini lengkap prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” mereka untuk seluruh platform PC baik desktop, notebook/laptop, dan juga workstation.

intel-kaby-lake-presentation-01-jagatreview

Intel memang mengambil skema peluncuran berbeda pada prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake”. Kali ini Intel memulai dengan meluncurkan varian prosesor hemat daya pada tahun 2016 lalu yang dilanjutkan varian prosesor performa tinggi pada tahun 2017. Berbeda sekali dengan peluncuran prosesor Core i 6th Generation “Skylake” 16 bulan lalu dimana Intel memulainya dari varian Core i7 6700K dan i5 6600K alias dimulai dari varian paling kencang.

Sebelum melangkah pada pembahasan performa prosesor Core i 7th Generation, terlebih dahulu kami akan menampilkan kepada Anda teknologi generasi terbaru apa saja yang coba Intel tawarkan pada “mainan” terbaru mereka ini. Kami akan perlihatkan pula kepada Anda varian prosesor Core i 7th Generation apa saja yang akan mengisi pasaran.

Processor

Process-Architecture-Optimization Scheme

intel-pao

Intel melakukan perubahan skema produksi tahunan prosesor mereka dari sebelumnya Tick-Tock menjadi PAO (Process-Architecture-Optimization). Prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” sendiri merupakan tahap Optimization dari skema PAO. Pada tahap ini, Intel melakukan optimalisasi pada dua aspek yaitu arsitektur CPU dan proses fabrikasi dari prosesor generasi sebelumnya.

14nm Plus

intel-kaby-lake-presentation-09-jagatreview-v2

Core i 7th Generation “Kaby Lake” menjadi generasi ketiga dari prosesor yang menggunakan proses fabrikasi 14 nm setelah Broadwell dan Skylake. Intel sendiri menyebut proses fabrikasi 14 nm pada Core i 7th Generation “Kaby Lake” sebagai 14 nm+ (14 nanometer plus). Pada proses fabrikasi 14 nm+, Intel melakukan sejumlah optimalisasi sehingga prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” mampu menawarkan rasio performance/Watt lebih baik dibandingkan pendahulunya. Untuk Core i 7th Generation “Kaby Lake”, performa komputasi ditingkatkan tanpa meningkatkan penggunaan daya listrik.

intel-kaby-lake-presentation-10-jagatreview-v2

Kami memang menjumpai sejumlah varian prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” memiliki nilai clock speed beberapa ratus MegaHertz lebih tinggi dibandingkan varian prosesor Skylake di kelas yang sama. Walaupun begitu, nilai TDP Core i 7th Generation “Kaby Lake” ternyata tetap dipertahankan di level yang sama seperti pada lini Skylake.

CPU Diagram (Kaby Lake Quad Core)

intel-kaby-lake-quad-core-block-diagram-jagatreview

Intel memiliki dua desain die prosesor untuk Core i 7th Generation “Kaby Lake” yaitu versi dengan dua core dan versi dengan empat core. Versi dua core digunakan pada lini prosesor hemat daya U-Series dan Y-Series. Sementara versi empat core seperti pada gambar di atas digunakan pada lini prosesor dengan performa tinggi seperti yang akan ditemukan pada platform desktop.

Seperti prosesor Intel kelas mainstream generasi sebelumnya, pada Core i 7th Generation “Kaby Lake” juga ditemukan empat CPU x86-64 yang mengapit area L3-Share Cache sebesar 8 MB. Dapat ditemukan pula area GPU yang menangani berbagai proses komputasi grafis 3D dan juga multimedia. Kontroler memori pada Core i 7th Generation “Kaby Lake” juga mendukung tipe DDR4 dan DDR3 seperti halnya Skylake.

IGP

intel-kaby-lake-presentation-11-jagatreview-v2

IGP pada Core i 7th Generation “Kaby Lake” menggunakan basis arsitektur GPU sama seperti Skylake yaitu Processor Graphics Gen9. Hal tersebut menandakan pada clock speed yang sama, IGP pada Core i 7th Generation “Kaby Lake” akan memiliki level performa setara dengan IGP Skylake. Walaupun begitu, kemampuan IGP prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” dalam menangani konten multimedia ternyata telah mengalami peningkatan signifikan.

intel-kaby-lake-presentation-12-jagatreview-v2

Intel menambahkan hardware khusus pada IGP prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” yang disebut Fixed Function Media Engine (FFME). Unit FFME sendiri terdiri dari unit MFX (Multi Format Codec), VQE (Video Quality Engine), dan SFC (Scaler and Format Converter). Unit FFME akan mengambil alih proses encode dan decode video dari CPU maupun IGP. Dengan kemampuan seperti itu akan membuat utilisasi CPU dan IGP dapat ditekan serendah mungkin sehingga mampu menghemat penggunaan daya listrik.

intel-kaby-lake-presentation-13-jagatreview-v2 Intel Skylake iGPU Feature

 

Unit FFME kini dilengkapi kemampuan menangani format video 10-bit HEVC beserta 8-bit VP9 untuk proses encode dan decode. Sementara untuk 10-bit VP9 masih terbatas pada proses decode. Pada prosesor Skylake kemampuan menangani format video belum sebaik seperti Core i 7th Generation “Kaby Lake” dan akselerasi tidak sepenuhnya dilakukan oleh IGP tetapi masih melibatkan CPU sehingga penggunaan daya listrik menjadi kurang efisien.

Intel Optane Memory Support

intel-kaby-lake-presentation-04-jagatreview

Standar NAND-flash memory generasi terbaru dari Intel akhirnya akan memulai debut perdananya pada platform yang menggabungkan prosesor Core i 7th Generation dan motherboard chipset 200 Series. Intel Optane Memory merupakan standar NAND-flash memory yang menawarkan kecepatan akses data mendekati memori/RAM sistem. Menggunakan memori/RAM sistem sebagai storage memang dimungkinkan dan menawarkan performa yang sulit ditandingin oleh NAND-flash memory. Akan tetapi harga per-GB yang sangat tinggi dan menghilangnya data saat suplai listrik diputus membuanya kurang praktis untuk digunakan. Intel Optane Memory mencoba menawarkan keunggulan layaknya NAND-flash memory yang saat ini umum digunakan pada SSD seperti harga per-GB lebih ekonomis, kapasitas besar, dan data tidak hilang saat suplai daya listrik diputus. Intel Optane Memory dengan chip 3D XPoint diklaim mampu menawarkan performa 1000x lipat performa NAND-flash memory di pasaran saat ini. Performa seperti itu tentu saja akan membuat prosesor dan memori/RAM tidak perlu menunggu lama saat menanti kiriman data dari perangkat storage sehingga performa sistem menjadi maksimal.

Pada platform Intel Kaby Lake, konektor M.2 pada motherboard dengan chipset 200 Series telah siap mengakomodir perangkat storage dengan standar Intel Optane Memory. Tidak hanya itu, perangkat storage Intel Optane Memory juga dapat digunakan sebagai cache HDD untuk mempercepat performa Hard Disk Drive dalam mengakses data. Mirip seperti ditemukan pada perangkat hybrid HDD tetapi kali ini dengan performa cache jauh lebih kencang.

Overclocking

intel-kaby-lake-presentation-05-jagatreview

Di artikel ini kami memang tidak akan memberikan pembahasan lebih mendalam mengenai overclocking prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake”. Akan tetapi berdasarkan laporan rekan kami di JagatOC, prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” lebih mudah mencapai clock speed lebih tinggi dibandingkan prosesor Core i 6th Generation “Skylake”. Proses fabrikasi 14 nm-plus dan optimalisasi di berbagai aspek tampaknya memiliki peran penting disini. Pembahasan lebih lengkap dan mendalam mengenai overclocking prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” akan dihadirkan oleh rekan kami dari JagatOC di artikel terpisah.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Ini Laptop Gaming terjangkau dari Acer dengan GPU RTX 50…
October 27, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming – Part 3: Ini yang Bikin CPU dan GPU Laptop Gaming Lebih Kencang!

Yang namanya laptop gaming harus punya performa kencang. Apalagi kalau…
October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…

Gaming

October 29, 2025 - 0

Anchor, Game Indie Survival Multiplayer Yang Gabungkan Rust dan Subnautica

Pecinta game survival online kembali dimanjakan dengan Anchor, game indie…
October 29, 2025 - 0

Dragon Ball Xenoverse 2 Umumkan Future Saga Chapter 3

Dragon Ball Xenoverse 2 akan dapatkan Future Saga Chapter 3…
October 29, 2025 - 0

Amazon Gelar PHK Massal, Amazon Games & Twitch Terkena Dampaknya

Amazon kembali lakukan PHK massal yang libatkan belasan ribu karyawannya,…
October 29, 2025 - 0

Rumor: Serial Animasi Crash Bandicoot Tengah Digarap Netflix

Crash Bandicoot yang akrab dikaitkan sebagai ikon untuk PlayStation diklaim…