Review Tablet 2-in-1 Chuwi Hi10 Plus
Desain

Hi10 Plus hadir sebagai sebuah tablet dengan layar 10.8″ berukuran 276.4 x 184.8 x 8.8 mm yang bisa berubah menjadi sebuah laptop dengan menggunakan modul keyboard. Modul keyboard ini bisa dihubungkan ke tablet dengan memanfaatkan konektor khusus. Selain sebuah keyboard seperti yang umum dijumpai di laptop dengan layar 11″ ke bawah, modul ini juga menghadirkan touchpad, serta bisa berfungsi juga sebagai cover dan stand untuk penggunaan di mode laptop.


Semua komponen utama dari Hi10 Plus tentu saja diletakkan di modul tablet, termasuk prosesor, RAM, storage internal, baterai, dan lain sebagainya. Sementara untuk modul keyboard, modul tersebut tidak mengusung baterai sendiri, sehingga hanya bisa dioperasikan ketika terhubung ke modul tablet. Chuwi juga menyediakan sebuah stylus untuk input tablet 2-in-1 ini, yang sayangnya tidak bisa ditempelkan ke modul tablet maupun modul keyboard.

Layar 10.8 inci dari tablet ini menawarkan resolusi 1920 x 1280 piksel, dengan rasio 3:2. Chuwi menggunakan panel layar IPS untuk tablet 2-in-1 ini, sehingga bisa menawarkan tampilan yang cukup baik, dengan view angle yang cukup lebar. Layar tersebut mendukung refresh rate 60 Hz dengan dukungan untuk input sentuhan hingga 10 jari. Bezel yang ada di sekeliling layar itu berukuran cukup tebal, membuat layar hanya mengisi sekitar 67% sisi depan perangkat. Di bezel sebelah kanan layar, terdapat tombol “Windows” yang bisa dimanfaatkan seperti layaknya tombol “Windows” di keyboard untuk Windows 10, atau tombol Home untuk Remix OS.

Bodi belakang dari tablet ini menggunakan bahan plastik keras yang membuatnya memberikan kesan kokoh saat dipegang. Plastik itu hadir dengan warna abu-abu tua, dan memiliki tekstur agak kasar sehingga tidak membuat tablet 2-in-1 ini licin saat dipegang. Bahan yang dipilih Chuwi untuk bodi belakang ini juga membuatnya tidak mudah terlihat kotor oleh bercak minyak yang menempel di tangan pengguna.
Tablet 2-in-1 ini hadir dengan dua buah kamera, yaitu kamera utama dan kamera depan, masing-masing dengan sensor 2 MP. Tidak ada fitur tambahan yang disertakan Chuwi untuk kedua kamera tersebut. Hal ini cukup wajar mengingat status “tablet” yang diusungnya, yang pada umumnya memang tidak terlalu banyak digunakan untuk mengambil foto.

Selain tombol “Windows” di bezel sisi kanan layar, Hi10 Plus ini juga dibekali dengan dua tombol fisik lain, yaitu tombol power dan volume up/down, yang diletakkan di sisi atas perangkat. Sementara, deretan konektor pendukung penggunaan perangkat ini, yaitu USB Type C, Micro USB, Micro HDMI, audio 3.5 mm, serta slot Micro SD ditempatkan di sisi kiri. Terdapat juga dua buah speaker, satu di masing-masing sisi kiri & kanan perangkat, serta konektor khusus untuk docking ke modul keyboard di sisi bawah.
Pengisian ulang daya Hi10 Plus ini hanya dapat dilakukan melalui USB Type C saja. Micro USB yang tersedia tidak dapat digunakan untuk kebutuhan pengisian ulang daya. Namun, port tersebut mendukung USB OTG, sehingga pengguna bisa menghubungkan storage, mouse, atau periferal pendukung penggunaan lain ke port tersebut baik secara langsung atau melalui adapter Micro USB OTG to USB.

Beralih ke modul keyboard yang disertakan. Tombol yang ada di modul keyboard memiliki spacing yang cukup baik, tidak terasa terlalu dekat satu sama lain, dan bisa dikatakan cukup nyaman ketika digunakan untuk mengetik, dengan jarak tekan yang terbilang pas, tidak terlalu jauh, tidak pula terlalu dekat, mendukung kenyamanan ketika digunakan. Cukup disayangkan, modul keyboard ini tersebut terasa memiliki struktur yang kurang kokoh, dengan bagian tengah keyboard terasa mudah melengkung ketika digunakan untuk mengetik.
Touchpad yang ada memiliki ukuran kecil dan diposisikan tepat di bawah tombol spasi. Sayangnya, touchpad ini terasa terlalu sensitif, sehingga dengan sedikit saja sentuhan, dia sudah menganggapnya sebagai sebuah klik, terasa sangat mengganggu ketika pengguna menyentuhnya secara tidak sengaja saat mengetik. Sementara untuk respon kontrol cursor, touchpad ini juga menghasilkan feel tidak nyaman, dengan gerakan cursor seringkali tersendat-sendat.

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, desain dari modul keyboard yang disertakan juga memungkinkannya berfungsi sebagai cover dan stand untuk Hi10 Plus. Sayangnya, untuk stand, desain dari modul keyboard ini tidak memungkinkan pengaturan kemiringan tablet maupun keyboard. Stand itu hanya menghadirkan satu posisi pemakaian saja.

Untuk stylus, Chuwi hanya menawarkan stylus “generik” dengan tips pasif yang harus diisi ulang dayanya sebelum bisa digunakan untuk input ke layar. Respon yang diberikan oleh stylus ini bisa dikatakan “sekedarnya saja”, dengan presisi yang tidak terlalu baik, serta tidak menawarkan fitur pressure sensitive, sehinga pengguna harus mengatur tebal-tipisnya goresan secara manual di aplikasi. Terlihat, stylus yang disertakan di Chuwi Hi10 Pro ini kurang cocok untuk kebutuhan pekerja kreatif, lebih ke untuk sekedar corat-coret sederhana saja.
Paket Penjualan

Berdasarkan informasi dari beberapa situs toko online di Indonesia, Hi10 Plus sendiri sebenarnya hanya ditawarkan dalam wujud tablet, dengan modul keyboard dan stylus dijual secara terpisah. Namun, ada juga yang memasarkannya secara utuh, dalam paket tablet 2-in-1 lengkap dengan modul keyboard dan stylus. Untuk modul tablet sendiri, Chuwi menyertakan perlengkapan pendukung yang minimalis, hanya charger dan kabel USB Type C saja.








										
										
										
												






