Review Prosesor AMD RYZEN 5 1600X

Reading time:
April 12, 2017

Kesimpulan

Ryzen5_1600X_Pics_07

Performance – Synthetic Benchmark + Real-World Application

SUMMARY_OVERALLv2

Pada aplikasi benchmark sintetis dan real-world apps, Ryzen 5 1600X menunjukkan performa multi-threaded yang jelas-jelas melebihi pesaingnya, Core i5-7600K Kaby Lake.  Kaby lake 7600K yang hanya memiliki 4-core 4-thread tidak berkutik melawan konfigurasi 6-Core (12-Thread dengan SMT) yang ditawarkan Ryzen 5 1600X. Kalau aplikasi yang Anda gunakan memanfaatkan multi-core dengan baik seperti Blender dan Handbrake, pastinya Ryzen 5 1600X akan unggul.

Sebaliknya, performa single-threaded dari Ryzen 5 1600X masih ada sekitar 7-10% di bawah Kaby Lake, dan ini terlihat dari skor Geekbench 3 single-core dan Cinebench single-core-nya.

 

Gaming Performance

SUMMARY_OVERALL_GAMINGv2

Sejak awal kemunculannya, Ryzen memiliki ‘stigma’ dimana banyak yang mengatakan prosesor tersebut lemah untuk gaming 1080p, dan banyak yang bahkan berani memberi label: ‘Ryzen tidak cocok untuk gaming‘.

Uniknya, pengujian yang kami lakukan dengan 3 macam GPU, menunjukkan bahwa performa Ryzen 5 1600X cukup kompetitif melawan pesaingnya di range harga sama, dan beberapa game yang memberi beban lebih dari 4-thread pada sistem akan menyukai konfigurasi 6-Core 12-thread dari 1600X (AC Unity dan Civilization VI misalnya).AC Unity juga menunjukkan performa pada 99th percentile FPS(1% Min FPS) yang lebih kencang pada Ryzen.

Tentu, performa single-thread yang superior pada 7600K tidak bisa diremehkan. Disini, makin kencang VGA-nya, perbedaan performa single-threaded ini makin terasa antara 7600K dan 1600X, terutama pada skenario 1080p dan game yang tidak terlalu memanfaatkan banyak thread.

Anda yang menginginkan ekstra performa dengan Ryzen 5 bisa memasang DDR4 yang kencang untuk mendapat 7-9% ekstra performance lagi, dan overclocking RAM ini berpotensi memperkecil jarak performa gaming Ryzen 5 1600X dengan 7600K.

 

Konsumsi Daya

Secara keseluruhan, Ryzen 5 1600X memang mengonsumsi daya lebih banyak dari 7600K, namun kinerja Ryzen yang cukup tinggi di aplikasi multithreaded cukup memberi kompensasi pada performance-per-watt nya. Tentu, efisiensi daya ini akan ‘hilang’ ketika Anda melakukan overclocking dengan voltage besar.

Overall: Price-Performance Baik

*klik untuk memperbesar*

Sejak masa Sandy Bridge, Prosesor Intel dengan konfigurasi 4-Core 4-thread selalu menjadi ‘sweet spot’ bagi kebanyakan user, terutama enthusiast dan gamer. Kali ini, dengan meluncurkan Ryzen 5 1600X pada kelas harga sama dengan prosesor 4-core 4-thread Intel (Core i5-7600K), AMD berniat ‘mengguncang’ segmen ini dengan memberi alternatif yang cukup powerful. Meski pada beberapa game performanya tertinggal sedikit dari Kaby Lake, Ryzen 5 1600X bisa jadi alternatif menarik bagi penggemar game yang juga melakukan berbagai kegiatan content creation. Yang menarik untuk nantinya disimak adalah sebagaimana jauh para developer game bisa memanfaatkan ekstra core dari Ryzen 5 1600X ini pada masa depan.

Platform Ryzen-AM4 juga lebih fleksibel dan menawarkan berbagai opsi kustomisasi untuk performa ekstra, Overclocking CPU dan RAM pada Ryzen bisa dilakukan pada motherboard mainstream – ini yang tidak dimiliki Intel saat ini (semua Non-Z series tidak memiliki kemampuan OC CPU dan RAM).

 

 

Penutup

Berkat fleksibilitas tuning yang ditawarkan platformnya, umur soket yang dijanjikan panjang untuk upgradeability, performa bersaing pada game(dan unggul jauh pada skenario multi-threaded), ditambah pricing yang cukup aggresive(6-Core 12 thread seharga 4-core 4thread!), AMD Ryzen 5 1600X nampaknya bisa dijadikan alternatif menarik bagi pengguna yang memiliki budget untuk prosesor di kelas harga 249 USD.

Sampai disini dulu pembahasan prosesor Ryzen 5 1600X dari kami, semoga pembahasan yang kami berikan bisa memberi informasi berguna bagi Anda, dan pastinya tunggu berbagai artikel lain yang akan kami buat dengan platform ini, di Jagat Review, maupun di JagatOC.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 20, 2025 - 0

Review Lenovo ThinkPad P1 Gen 8 (2025): Laptop Workstation Kencang Buat Profesional

Bodi Form Factor Clamshell atau Laptop Klasik Material Aluminium untuk…
December 19, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R 5 Flip OLED: Laptop Convertible Lokal Paling Ringan!

Bodi Axioo Hype-R 5 Flip OLED Form Factor Convertible 2-in-1…
December 15, 2025 - 0

Review ASUS ProArt P16 (H7606WW): Kencang Tanpa Kompromi Buat Kreator

Bodi ASUS ProArt P16 (H7606WW) Form Factor Clamshell. Material Aluminium.…

Gaming

December 21, 2025 - 0

Game Horror Horses Terjual 18 Ribu Copy Meski Diblok Steam & Epic

Walaupun dilarang rilis di Steam dan Epic Games Store, game…
December 21, 2025 - 0

Forza Motorsport Tidak Lagi Dapatkan Konten Baru

Turn 10 Studios pastikan Forza Motorsport tak lagi mendapat konten…
December 21, 2025 - 0

Newzoo Prediksi Pendapatan Game Global 2025 Lebih Baik Dari 2024

Newzoo memprediksi pendapatan game global 2025 naik 7,5% berkat tingginya…
December 21, 2025 - 0

Nintendo Menang Gugatan Wii Remote Setelah 15 Tahun Berlangsung

Nintendo memenangkan gugatan paten untuk Wii Remote setelah 15 tahun…