Bahaya! AI Disalahgunakan Untuk Buat Video Porno Palsu Seleb Ternama

Datangnya inovasi teknologi terbaru juga selalu hadir dengan sisi negatif dan positifnya. Masyarakat harus tetap cermat mengamati perkembangan teknologi agar tidak terkena dampak negatifnya.
Teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah Artificial Intelegent alias kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan memang memiliki banyak fungsi yang akan membantu berbagai aktifitas manusia sehari-hari. Sebut saja berbagai penerapan AI saat ini seperti voice assistant dan search engine di berbagai platform. Dengan teknologi AI, dapat mengetahui kebiasaan orang-orang bakal menentukan informasi yang akan diberikan. Penerapan lebih jauh, AI juga bisa menggantikan peran manusia dalam aktifitas-aktifitas yang beresiko.
Tapi disisi lain AI juga dikhawatirkan akan benar-benar menggantikan posisi manusia dalam mengambil keputusan. AI akan menggantikan peran-peran manusia dalam berbagai aktifitas, yang nantinya akan mengurangi penyerapan tenaga kerja manusia.
Baru-baru ini sebuah postingan di Reddit menunjukan sisi negatif lainnya dari canggihnya teknologi AI. Sebuah akun bernama DeepFakes menunjukan potensi buruk dari AI yang dapat digunakan oleh orang-orang untuk membuat gambar/video porno palsu.
Menggunakan kombinasi software AI Open Source milik Google yaitu TensorFlow DeepFakes dengan mudah membuat video porno dengan melakukan Face Swap wajah-wajah dari selebriti ternama seperti Taylor Swift, Gal Gadot, dan Massie Williams dalam bentuk gambar bergerak (GIF) dan Video. Foto/video tersebut diunggahnya melalui akun reddit, namun saat ini telah diinformasikan semuanya telah dihapus.
Mengaku kepada media MotherBoard, DeepFakes yang tidak menyebutkan identitas aslinya tersebut mengaku bahwa ia bukanlah seorang peneliti AI profesional. Ia hanya seorang yang antusias dengan kecanggihan teknologi baru tersebut, dan dengan mudah mempelajarinya. Pada dasarnya Face Swap yang dilakukan DeepFakes sama seperti fitur-fitur yang ada di platfrom sosial media seperti snapchat.
“Saya menemukan cara pintar untuk melakukan Face Swap,” ujar DeepFakes. “Setiap teknologi dapat digunakan dengan motivasi buruk, dan tidak mungkin menghentikannya,” Lanjutnya.
Tidak dipungkiri beragam software editing foto dan video sejak dahulu sering digunakan untuk aksi buruk. Namun dengan adanya AI, para pelaku kriminal siber semakin mudah melakukan aksinya.
Apalagi di era sosial media saat ini, dimana semua orang dengan mudah mengunggah foto dan video pribadi mereka ke akun sosial media mereka. Ada jutaan foto/video selfie diunggah ke platform sosial media setiap harinya. Yang tentunya sangat berbahaya jika digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk membuat konten foto/video porno palsu seperti yang dilakukan DeepFakes.
Atau Bayangkan jika teknologi ini digunakan tak hanya digunakan untuk membuat video/foto palsu dari selebriti, melainkan digunakan membuat berita-berita atau propaganda palsu. Kekacauan yang dibuatnya tentu akan lebih besar lagi.














